1 |
Seorang
laki-laki, usia 37 tahun beragama islam, dengan stroke infark. Pasien
mendapatkan terapi injeksi antitrombolitik. Perawat yang mengetahui bahwa
obat tersebut terbuat dari lipid (minyak) suatu hewan yang diharamkan dalam
agama pasien, telah menyampaikan kepada pasien. Pasien menolak terapi dan
meminta obat lain. Perawat memaklumi kemudian memberitahu dokter perihal
tersebut. |
||||
Apakah prinsip etik yang telah dilakukan
oleh perawat tersebut? |
|||||
(a) |
justice |
||||
(b) |
veracity |
||||
(c) |
autonomy |
||||
(d) |
beneficence |
||||
(e) |
confidentialy |
||||
|
|||||
2 |
Ketua Tim
mendapatkan temuan dimana seorang perawat pemula melakukan kesalahan dalam
pemasangan kateter pada seorang pasien wanita. Ketika dikaji Ketua tim
mendapatkan informasi bahwa perawat tersebut adalah perawat yang baru bekerja
selama 1 bulan di bangsal tersebut, dan belum memiliki pengalaman bekerja
sebelumnya. |
||||
Apakah pendekatan yang paling tepat yang
dapat dilakukan oleh Ketua Tim pada kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
melakukan pengarahan atau
pembinaan agar perawat tersebut lebih terampil |
||||
(b) |
memotivasi perawat tersebut agar
tidak mengulangi kesalahan lagi |
||||
(c) |
melakukan komunikasit dengan staf
lain untuk mendampingi |
||||
(d) |
mendelegasikan tugas tersebut
terhadap perawat lain |
||||
(e) |
memberikan hukuman terhadap
perawat tersebut |
||||
|
|||||
3 |
Seorang perawat menelpon dokter jaga untuk
melaporkan kondisi pasien yang dirawatnya dimana suhu tubuh pasien teraba
panas, suhu tubuh 39°C walaupun telah diberikan obat antipiretik Paracetamol
1 tablet dan di kompres. Dokter kemudian menginstruksikan memberi obat
paracetamol lagi 1 tablet 4 jam kemudian jika panas belum turun. |
||||
Apakah langkah pertama yang harus dilakukan
oleh perawat tersebut? |
|||||
(a) |
meminta tanda tangan dokter |
||||
(b) |
menanyakan intruksi selanjutnya |
||||
(c) |
membacakan kembali intruksi dokter |
||||
(d) |
melaksanakan segera intruksi
dokter |
||||
(e) |
memberitahu dokter bahwa intruksi
jelas |
||||
|
|||||
4 |
Seorang
perempuan, usia 30 tahun dirawat di RSU post operasi mastectomy. Pasien
tampak menunduk, melamun, kadang mengeluarkan air mata. Sehari sebelumnya
pasien pasrah dengan kondisinya tapi takut seandainya suami tidak
mencintainya lagi. Saat berinteraksi perawat mengatakan "ibu, apakah ada
yang mau ibu bagi atau ceritakan kepada saya?". |
||||
Apakah teknik komunikasi yang digunakan
perawat? |
|||||
(a) |
klarifikasi |
||||
(b) |
pendengar aktif |
||||
(c) |
pertanyaan terbuka |
||||
(d) |
pertanyaan tertutup |
||||
(e) |
menanyakan hasil observasi |
||||
|
|||||
5 |
Seorang perawat perempuan mendapatkan
advice dari dokter untuk melakukan intervensi menyuntikkan lidocain kepada
pasien. Selain obat lidocain, terdapat banyak jenis obat anastesi lokal yang
lain di ruang perawat. |
||||
Apakah hal yang perlu diperhatikan oleh perawat
saat menyiapkan obat tersebut? |
|||||
(a) |
perhatikan nama obat, rupa dan
ucapan yang mirip |
||||
(b) |
pastikan cara pemberian obat
dengan benar |
||||
(c) |
pastikan akurasi pemberian obat |
||||
(d) |
gunakan alat injeksi yang steril |
||||
(e) |
perhatikan kebersihan tangan |
||||
|
|||||
6 |
Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun
akan dilakukan operasi FAM pada payudara kanan. Sebelum melakukan operasi,
dokter bedah yang didampingi perawat pelaksana akan melakukan mark site pada
pasien. |
||||
Apakah hal yang perlu diperhatikan oleh
perawat tersebut? |
|||||
(a) |
menandai area operasi dilakukan
perawat |
||||
(b) |
menandai area operasi tidak perlu
melibatkan pasien |
||||
(c) |
menandai area operasi dilakukan
saat pasien terbius |
||||
(d) |
menandai area operasi melibatkan
pasien dan dilakukan saat pasien sadar |
||||
(e) |
menandai area operasi tidak
dilakukan karena dokter mengetahui letak operasi |
||||
|
|||||
7 |
Ketua tim A pada
saat melakukan perencanaan tindakan pada pasiennya dengan perawat pelaksana
menemukan adaya masalah, ketika pasien yang dirawat tidak menunjukkan
perbaikan kesehatan, padahal tim sudah melakukan berbagai macam tindakan,
sesuai masalah keperawatan yang ada pada pasien. Ketua tim ingin berdiskusi
dengan ketua tim B dan kepala ruangan dengan masalah tersebut. |
||||
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh
ketua tim A? |
|||||
(a) |
dokumentasi keperawatan |
||||
(b) |
ronde keperawatan |
||||
(c) |
discharge planing |
||||
(d) |
sentralisasi obat |
||||
(e) |
timbang terima |
||||
|
|||||
8 |
Seorang
laki-laki, usia 34 tahun, sedang dirawat dirumah sakit. Perawat akan
melakukan pengukuran tanda vital , sebelumnya perawat berkomunikasi
terlebih dahulu dengan pasien. Perawat menanyakan perkembangan kesehatan pada
hari ini. |
||||
Apakah fase komunikasi yang dilakukan pada
perawat tersebut? |
|||||
(a) |
terminasi |
||||
(b) |
orientasi |
||||
(c) |
evaluasi |
||||
(d) |
kontrak |
||||
(e) |
kerja |
||||
|
|||||
9 |
Di suatu rumah
sakit tipe C dengan nilai akreditasi cukup, angka kejadian jatuh pada pasien
didapatkan data selama setahun adalah 4 orang, 2 orang cidera. Hal ini tentu
saja kejadian sangat luar biasa, karena diharapkan harusnya angka kejadian
jatuh adalah 0%. |
||||
Apakah langkah awal yang harus dilakukan
pihak rumah sakit agar menjamin keselamatan pasien dari kasus di atas? |
|||||
(a) |
lakukan pengkajian ulang pasien
jatuh |
||||
(b) |
menerapkan proses assessmen awal
resiko jatuh |
||||
(c) |
adanya kebijakan/prosedur dari
resiko cedera klien |
||||
(d) |
menghitung kembali hasil tabulasi
data pasien jatuh |
||||
(e) |
lakukan evaluasi pada pengurangan
pasien cedera akibat jatuh |
||||
|
|||||
10 |
Pada shift pagi ketua tim dan anggota tim
sedang melaksanakan timbang terima, ditemukan masalah perawatan pada klien
yang terpasang infus, terdapat kemerahan pada lokasi pemasangan, infus
terpasang sudah 3 hari.Pada saat di ners station ketua Tim mengingatkan waktu
pemasangan tidak boleh lebih dari 3 hari, disarankan untuk mengganti infus
dengan yang baru agar tidak terjadi plebitis. |
||||
Apakah peran ketua Tim pada kasus tersebut
? |
|||||
(a) |
koordinator |
||||
(b) |
kontroling |
||||
(c) |
motivator |
||||
(d) |
evaluator |
||||
(e) |
konsulor |
||||
|
|||||
11 |
Seorang perawat pada hari pertama bekerja
di Bangsal Penyakit Dalam, kemudian kepala ruangan menyampaikan uraian tugas
dan menyampaikan jadwal dinas kepada perawat baru tersebut dan kepada
masing-masing stafnya. |
||||
Fungsi manajemen manakah yang dilakukan
kepala ruangan pada kegiatan tersebut? |
|||||
(a) |
pengorganisasian |
||||
(b) |
pengaturan staf |
||||
(c) |
pengendalian |
||||
(d) |
perencanaan |
||||
(e) |
pengarahan |
||||
|
|||||
12 |
Seorang perawat yang bekerja di RS, sedang
melaksanakan dinas pagi. Perawat tersebut akan melakukan pemasangan infus,
sebelumnya dia menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tujuan
tindakan tersebut kepada pasien. |
||||
Apakah peran yang dilaksanakan oleh perawat
tersebut? |
|||||
(a) |
advokat |
||||
(b) |
pendidik |
||||
(c) |
conselor |
||||
(d) |
fasilitator |
||||
(e) |
pelaksana asuhan |
||||
|
|||||
13 |
Seorang perawat tim etik rumah sakit
memberikan pelatihan kepada staff perawat mengenai hak-hak klien. Salah satu
contoh pemenuhan hak klien adalah tidak boleh mengambil gambar (foto) klien
tanpa adanya informed consent. |
||||
Apakah prinsip etik yang di terapkan RS
tersebut ? |
|||||
(a) |
keadilan (justice) |
||||
(b) |
otonomi (autonomy) |
||||
(c) |
pencegahan kelalaian |
||||
(d) |
berbuat baik (beneficence) |
||||
(e) |
kerahasiaan (confidentiality) |
||||
|
|||||
14 |
Seorang
perempuan berusia 38 tahun di rawat diruang tulip RSJ. Alasan dibawa
oleh keluarganya adalah karena ia menutup diri dan diketahui telah 1 bulan
ini mengkonsumsi ganja atau kadang shabu-shabu. Saat dikaji pasien tampak
sering diam dan duduk menyendiri, berbicara sendiri, serta tidak mau mandi.
Menurut pasien, ia mendengar ada yang melarangnya untuk mandi karena nanti
bisa mati dan melihat anaknya yang pernah di aborsi 1 tahun yang lalu. |
||||
Apakah masalah keperawatan yang utama pada
kasus di atas? |
|||||
(a) |
isolasi sosial |
||||
(b) |
resiko bunuh diri |
||||
(c) |
harga diri rendah |
||||
(d) |
halusinasi penglihatan |
||||
(e) |
resiko perilaku kekerasan |
||||
|
|||||
15 |
Seorang
perempuan berusia 40 tahun dibawa oleh suaminya ke rumah sakit jiwa.
Menurut suami bahwa istrinya itu sudah satu minggu ini diikat di tempat tidur
karena sering marah-marah tanpa alasan yang jelas, memukul anak atau suaminya
yang tidak melakukan kesalahan, bahkan pernah mengancam ingin membakar
rumahnya sendiri. Setelah dilakukan pengkajian diperoleh hasil klien tampak
gelisah, mondar mandir, tatapan mata tajam, marah-marah dengan suaminya. |
||||
Apakah masalah keperawatan yang utama pada
kasus di atas? |
|||||
(a) |
resiko mencederai diri, orang lain
dan lingkungan |
||||
(b) |
depisit perawatan diri |
||||
(c) |
perilaku kekerasan |
||||
(d) |
isolasi sosial |
||||
(e) |
halusinasi |
||||
|
|||||
16 |
Seorang
laki-laki berusia 30 tahun dibawa keluarga ke UGD Rumah Sakit Jiwa. Hasil
pengkajian, keluarga mengatakan pasien telah memecahkan kaca jendela rumahnya
dan mengancam keluarga lainnya,dan berkata kasar, mengancam semua orang, dan
mencoba lari dari rumah. Dan dari hasil observasi didapatkan mata melotot dan
terlihat berteriak-teriak |
||||
Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada
kasus tersebut? |
|||||
(a) |
melakukan fiksasi |
||||
(b) |
memberikan antipsikotik |
||||
(c) |
mengajarkan memukul bantal |
||||
(d) |
menempatkan di ruang isolasi |
||||
(e) |
memastikan keamanan lingkungan |
||||
|
|||||
17 |
Seorang
laki-laki berusia 35 tahun diantar oleh keluarganya dan dibantu oleh beberapa
tokoh masyarakat ke UGD RSJ, pasien tersebut diikat, pucat, mata cekung,
keringatan, dekil, ada luka-luka lecet di pergelangan tangannya, kepalanya
benjol dan pasien kadang bicara kacau dan mengatakan ingin mati secara
berulang-ulang. Menurut keluarganya pasien telah membenturkan kepalanya ke
dinding sebelum dibawa ke UGD |
||||
Berada pada tahap apakah perilaku bunuh
diri yang ditunjukkan oleh pasien? |
|||||
(a) |
isyarat bunuh diri |
||||
(b) |
ide untuk bunuh diri |
||||
(c) |
ancaman bunuh diri |
||||
(d) |
percobaan bunuh diri |
||||
(e) |
cara untuk bunuh diri |
||||
|
|||||
18 |
Seorang
perempuan berusia 35 tahun dirawat di RSJ sudah 4 tahun. Saat dikaji selalu
mengatakan " saya adalah wanita yang paling cantik didunia
ini....seharusnya banyak laki-laki yang menikahi saya....". Dan ibu
klien mengatakan saat ini masih sangat sedih karena ditinggal suaminya kawin
dengan perempuan lain. |
||||
Apakah hasil yang diharapkan setelah
diberikan intervensi keperawatan pada pasien diatas? |
|||||
(a) |
mengatasi rasa kesedihannya |
||||
(b) |
berorientasi realita secara benar |
||||
(c) |
mengontrol halusinasi yang dialami |
||||
(d) |
membuat jadwal kegiatan
sehari-hari |
||||
(e) |
membina hubungan sosial secara
bertahap |
||||
|
|||||
19 |
Seorang
laki-laki berusia 40 tahun sudah 1 minggu dirawat di RSJ, saat dikaji pasien
masih tidak mau berbicara namun kadang-kadang pasien masih
mempertahankan kontak mata saat interaksi. Dari hasil observasi pasien
selalu duduk sendiri dan tidak mau berkumpul dengan teman-temannya |
||||
Apakah intervensi keperawatan yang paling
tepat dilakukan pada kasus diatas? |
|||||
(a) |
membina hubungan saling percaya |
||||
(b) |
membuat jadwal kegiatan
sehari-hari |
||||
(c) |
membiarkan klien sendiri supaya
tetap tenang |
||||
(d) |
mendemonstrasikan cara mengatasi
kesedihan |
||||
(e) |
mengajarkan berhubungan sosial
secara bertahap |
||||
|
|||||
20 |
Perawat
diruangan Transit RSJ melakukan Terapi Aktivitas Kelompok pada pasien dengan
halusinasi. Metode TAK dengan menyembutkan cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik, minum obat dan bercakap-cakap dengan orang lain. kemudian pasien
yang mendapat giliran diminta untuk mendemonstrasikan cara menghardik secara
bergantian dengan menggunakan musik dan menggulirkan bola. |
||||
Apakah tujuan TAK yang akan dilakukan oleh
perawat? |
|||||
(a) |
mengembangkan sosialisasi |
||||
(b) |
mengembangkan orientasi realitas |
||||
(c) |
mengembangkan stimulasi kognitif |
||||
(d) |
mengembangkan stimulasi sensoris |
||||
(e) |
mengembangkan kemampuan
bersosialisasi |
||||
|
|||||
21 |
Seorang pasien
laki-laki usia 30 tahun dirawat di RS jiwa sudah kurang lebih 3 bulan. ketika
dilakukan pengkajian diperoleh data pasien selalu sendiri dan terlihat tersenyum
dan berbicara sendiri. Pasien mengatakan melihat ibunya dan diajak kesuatu
tempat. pasien mengatakan ibunya datang ketika sore menjelang senja. |
||||
Apakah intervensi yang tepat pada pasien
tersebut? |
|||||
(a) |
mengajarkan cara mengatasi
halusinasi |
||||
(b) |
mengajarkan cara mengenali
halusinasi |
||||
(c) |
mengajarkan cara mengontrol
halusinasi |
||||
(d) |
mengajarkan cara menghardik
halusinasi |
||||
(e) |
mengajarkan cara menghindari
halusinasi |
||||
|
|||||
22 |
Seorang
laki-laki berusia 37 tahun di rawat diruang intensive RSJ dengan keluhan
bicara sendiri, tatapan mata kosong dan tampak ketakutan. seorang
perawat melakukan pertanyaan untuk mengkaji halusinasi apa yang terjadi pada
pasien, saat dikaji perawat merasa ragu, tidak jelas dan tidak mendengar
jelas karena pada saat itu pasien bersuara pelan. |
||||
Apakah yang akan dilakukan perawat untuk
mendapatkan informasi pengkajian yang jelas? |
|||||
(a) |
sugesting (saran) |
||||
(b) |
reflection (refleksi) |
||||
(c) |
restating (mengulang) |
||||
(d) |
clarification (klarifikasi) |
||||
(e) |
folusing (memfokuskan) |
||||
|
|||||
23 |
Seorang
perempuan berusia 31 tahun dirawa di RSJ dengan keluhan sering mengurung diri
di kamar setiap hari. Seorang perawat dalam membina hubungan saling percaya
dengan memperkenalkan diri menggali perasaan dan mengidetifikasi masalah yang
dirasakan pasien. |
||||
Apakah tahapan proses hubungan yang
dilakukan oleh perawat? |
|||||
(a) |
fase prainteraksi |
||||
(b) |
fase perkenalan |
||||
(c) |
fase kerja |
||||
(d) |
fase terminasi |
||||
(e) |
fase evaluasi |
||||
|
|||||
24 |
Seorang
laki-laki berusia 25 tahun dirawat di RS Jiwa dengan keluhan pertama kali
karena mengamuk dan sering memukul, saat diruangan muncul perasaan klien
melihat bayangan yang samar yang menganjurkan untuk membunuh, bayangan
tersebut muncul ketika malam hari menjelang tidur. pasien merasa ketakutan
ketika bayangan itu muncul. |
||||
Apakah jenis halusinasi yang dirasakan saat
pasien tersebut? |
|||||
(a) |
halusinasi penglihat |
||||
(b) |
halusinasi perabaan |
||||
(c) |
halusinasi pendengar |
||||
(d) |
halusinasi penciuman |
||||
(e) |
halusinasi pengecapan |
||||
|
|||||
25 |
Seorang
laki-laki berusia 23 tahun dibawa ke RSJ oleh Dinas sosial saat ditemukan
dijalan karena mengamuk dan mengganggu pengguna jalan. klien tanpa
menggunakan pakaian dan terlihat kotor. Saat dilakukan pengkajian oleh
perawat, klien memukul perawat sambil berteriak-teriak dengan suara tidak
jelas dan beberapa kali mencoba lari dari rumah sakit. |
||||
Apakah masalah utama yang didapatkan oleh
perawat berdasarkan pengkajian diatas? |
|||||
(a) |
halusinasi |
||||
(b) |
isolasi sosial |
||||
(c) |
harga diri rendah |
||||
(d) |
perilaku kekerasan |
||||
(e) |
defisit perwatan diri |
||||
|
|||||
26 |
Seorang
perempuan usia 70 tahun mengeluh nyeri pada pergelangan kaki dan sering
kesemutan, keluhan ini sudah berlangsung 1 tahun, klien tidak pernah
memeriksakan penyakitnya, ketika keluhan datang klien tidak bisa menahan
emosinya dan melampiaskan kemarahan pada keluarganya |
||||
Apakah
implementasi keperawatan yang pertama kali dilakukan untuk kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
kolaborasi pemberian obat anti
nyeri |
||||
(b) |
menjelaskan tentang penyakit asam
urat |
||||
(c) |
menjelaskan diet bagi penderita
asam urat |
||||
(d) |
mengajarkan teknik mekanisme
koping yang efektif |
||||
(e) |
menganjurkan klien berobat ke
pelayanan kesehatan terdekat |
||||
|
|||||
27 |
Seorang
laki-laki usia 70 tahun tinggal seorang diri dirumah, klien mengatakan
keluarganya jarang datang menjenguk, klien tinggal terpisah dengan warga yang
lain, klien terlihat murung . Perawat mendiagnosis resiko untuk kesepian |
||||
Apakah implementasi keperawatan yang pertama
kali dilakukan perawat ? |
|||||
(a) |
memotivasi klien untuk
mengungkapkan perasaan kepada orang lain |
||||
(b) |
mengkaji persepsi klien tentang
kesepian dan faktor penyebabnya |
||||
(c) |
menunjukkan sikap interes terhadap
perbincangan dengan klien |
||||
(d) |
mendengarkan cerita klien dengan
bersikap empati |
||||
(e) |
menemani klien dan menerima apa
adanya |
||||
|
|||||
28 |
Seorang perempuan usia 71 tahun tinggal di
sebuah keluarga, pernah mengalami jatuh, dan berdasarkan observasi lingkungan
oleh perawat didapatkan data lantai rumah licin dan terbuat dari keramik |
||||
Apakah intervensi keperawatan yang pertama
kali dilakukan ? |
|||||
(a) |
menganjurkan untuk membelikan alat
bantu |
||||
(b) |
menganjurkan untuk meningkatkan
pencahayaan rumah |
||||
(c) |
menganjurkan untuk menyimpan
perabotan ditempat aman |
||||
(d) |
menganjurkan untuk meminimalisir
penyebab jatuh seperti lantai licin |
||||
(e) |
menganjurkan segera mengganti
kloset jongkok dengan kloset duduk |
||||
|
|||||
29 |
Seorang
laki-laki usia 67 tahun tinggal di Panti wreda mengeluh sulit tidur,
selalu terbangun tengah malam, klien tampak murung, menyendiri dan
tidak mau bersosialisasi dengan teman - teman di panti |
||||
Apakah masalah keperawatan yang utama pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
cemas |
||||
(b) |
depresi |
||||
(c) |
insomnia |
||||
(d) |
gangguan pola tidur |
||||
(e) |
perubahan waktu tidur |
||||
|
|||||
30 |
Seorang
laki-laki usia 80 tahun berada dipanti wreda , saat diajak berbicara selalu
diam dan suka menyendiri. Kemudian perawat mengajak pria tersebut untuk
bertukar cerita dan mengajak berkumpul dengan sesama lansia |
||||
Apakah peran perawat pada kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
peran perawat dalam menghadapi
perubahan fisik |
||||
(b) |
peran perawat dalam menghadapi
perubahan sosial |
||||
(c) |
peran perawat dalam menghadapi
perubahan mental |
||||
(d) |
peran perawat dalam menghadapi
perubahan biologis |
||||
(e) |
peran perawat dalam menghadapi
perubahan psikologi |
||||
|
|||||
31 |
Seorang
laki-laki usia 66 tahun tinggal di panti wreda tampak selalu murung, sedih
berkepanjangan, mengeluh sulit tidur, tidak nafsu makan, sulit diajak
berfikir dan kadang berbicara sendiri |
||||
Apakah masalah keperawatan yang utama pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
stress |
||||
(b) |
cemas |
||||
(c) |
depresi |
||||
(d) |
halusinasi |
||||
(e) |
ketidakberdayaan |
||||
|
|||||
32 |
Seorang
perempuan usia 75 tahun tinggal dipanti wredha mengeluh pernah jatuh ditangga
3 kali, klien mengatakan sudah tidak pernah pergi dari kamarnya kecuali untuk
BAK dan BAB, klien berjalan menggunakan tongkat. Perawat mendiagnosis risiko
untuk jatuh. |
||||
Apakah implementasi keperawatan yang pertama
kali dilakukan perawat ? |
|||||
(a) |
mengevaluasi pelaksanaan cara
pencegahan sesuai yang diajarkan |
||||
(b) |
memotivasi klien untuk
mempraktekkan cara pencegahan jatuh |
||||
(c) |
menggali pengetahuan klien tentang
pencegahan jatuh |
||||
(d) |
mengkaji faktor pendukung
terjadinya jatuh |
||||
(e) |
mengajarkan cara pencegahan jatuh |
||||
|
|||||
33 |
Seorang
laki-laki usia 65 tahun tinggal dipanti wredha mengeluh BAB lebih dari 4 kali
sehari dengan konsistensi cair, kulit dan mukosa mulut terlihat kering,
terjadi peningkatan suhu tubuh dan penurunan tekanan darah. Perawat
mendiagnosis defisit volume cairan |
||||
Apakah implementasi keperawatan yang pertama
kali dilakukan perawat ? |
|||||
(a) |
memberikan analgesik |
||||
(b) |
monitoring tanda vital |
||||
(c) |
pendidikan kesehatan |
||||
(d) |
manajemen cairan |
||||
(e) |
monitoring cairan |
||||
|
|||||
34 |
Seorang
perempuan usia 80 tahun tinggal dipanti wredha mengeluh tiap malam sulit
tidur, terlihat pucat dan mata cekung, sering menguap, dan konsentrasi
menurun |
||||
Apakah intervensi keperawatan yang pertama
dilakukan untuk kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
kaji faktor penyebab |
||||
(b) |
ciptakan lingkungan yang mendukung |
||||
(c) |
sediakan waktu dan tempat tidur
yang nyaman |
||||
(d) |
anjurkan minum minuman hangat
sebelum tidur |
||||
(e) |
hindari minuman yang merangsang
menjelang tidur |
||||
|
|||||
35 |
Seorang
laki-laki usia 67 tahun, klien seorang pensiunan, pada masa-masa usia
tersebut ada tugas perkembangan yang harus bisa dipenuhi, diantaranya adalah
penyesuaian terhadap hubungan dengan teman sebaya |
||||
Apakah kegiatan yang bisa dilakukan klien
tersebut ? |
|||||
(a) |
bekerja pada sektor swasta |
||||
(b) |
aktif dalam kegiatan sosial |
||||
(c) |
mengembangkan bakat/minat |
||||
(d) |
ikut dalam kegiatan kelompok
lansia |
||||
(e) |
berperan aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan |
||||
|
|||||
36 |
Seorang
laki-laki usia 70 tahun tinggal di panti wredha, sudah lupa hari, tanggal dan
waktu, namun bila ada temannya yang mengunjungi klien masih bisa
mengenalinya, klien juga masih mengetahui tempatnya berada |
||||
Apakah implementasi keperawatan yang tepat
untuk kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
menyediakan kalender dalam kamar |
||||
(b) |
menyediakan jam dinding dalam
kamar |
||||
(c) |
mengajak klien jalan-jalan
seminggu sekali |
||||
(d) |
menganjurkan klien sering menonton
televisi |
||||
(e) |
menganjurkan klien berinteraksi
dengan teman dikamar lain |
||||
|
|||||
37 |
Seorang
laki-laki usia 70 tahun tinggal dipanti wredha mengeluh nyeri pada perut
kanan atas, nyeri seperti ditusuk-tusuk, tampak meringis kesakitan, klien
juga mengatakan mual dan muntah, klien tampak lemas dan lemah |
||||
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat
untuk kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
mual |
||||
(b) |
nyeri akut |
||||
(c) |
nyeri kronik |
||||
(d) |
gangguan rasa nyaman |
||||
(e) |
gangguan keseimbangan cairan |
||||
|
|||||
38 |
Seorang
perempuan usia 65 tahun tinggal di panti wredha mengeluh batuk, sudah 2
minggu dahak berlebihan, terdengar ronchi dan wheezing, batuk berdahak kental
dan warna kehijauan. Perawat mendiagnosis ketidakefektifan bersihan jalan
nafas |
||||
Apakah implementasi keperawatan yang pertama
kali dilakukan perawat ? |
|||||
(a) |
manajemen jalan nafas |
||||
(b) |
monitoring pernafasan |
||||
(c) |
fisioterapi dada |
||||
(d) |
terafi relaksasi |
||||
(e) |
latihan batuk |
||||
|
|||||
39 |
Seorang
laki-laki berusia 48 tahun masuk dirawat diruang paru dan dilakukan
pemasangan selang di dada untuk mengatasi hemothorax. Saat dilakukan
pengkajian oleh perawat, pasien mengatakan rasa tidak nyaman pada area
pemasangan selang, hasil inspeksi perawat melihat pasien tampak mengerang
kesakitan, raut muka yang tegang, postur tubuh yang kaku. |
||||
Apakah prioritas tindakan keperawatan pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
ubah posisi dari berbaring
terlentang menjadi posisi miring ke sisi yang tidak sakit secara bergantian |
||||
(b) |
anjurkan pasien berbaring kesisi
yang sakit |
||||
(c) |
pantau status pernapasan |
||||
(d) |
pantau tanda tanda vital |
||||
(e) |
pantu aktifitas pasien |
||||
|
|||||
40 |
Seorang wanita
berusia 32 tahun masuk diruang paru dengan keluhan sesak nafas dan batuk
berdahak. Saat dilakukan pengkajian pasien mengeluh sulit sekali untuk
mengeluarkan dahak. Perawat ruangan merencakan tindakan untuk mengajarkan
cara batuk efektif pada pasien tersebut. |
||||
Apakah langkah awal ketika melakukan
tindakan tersebut? |
|||||
(a) |
minta pasien untuk batuk |
||||
(b) |
anjurkan pasien menarik nafas
dalam |
||||
(c) |
anjurkan pasien untuk berbaring
ditempat tidur |
||||
(d) |
atur posisi semi fowler ditempat
tidur atau duduk dikursi |
||||
(e) |
minta pasien menarik nafas yang
panjang dan langsung membatukkannya |
||||
|
|||||
41 |
Seorang
perempuan berusia 50 tahun dirawat di ruang dewasa mengeluh nyeri kepala
dengan skala 6 (1 - 10), tidak dapat menelan, tidak merasakan rasa asam,
manis dan pahit di lidah bagian depan, terlihat gelisah dan ingin tidur
terus. Nilai GCS E3 V4 M5 |
||||
Apakah prioritas masalah keperawatan
pada pasien ? |
|||||
(a) |
gangguan persepsi sensori |
||||
(b) |
gangguan perfusi serebral |
||||
(c) |
gangguan nutrisi |
||||
(d) |
resiko jatuh |
||||
(e) |
nyeri |
||||
|
|||||
42 |
Balita dirawat
di ruang perawatan anak dengan kesadaran menurun. Hasil pengkajian diperoleh
data anak gelisah. Tanda vital : frekuensi napas 35 x/menit, frekuensi nadi
100 x/menit dan suhu 38 0 C. Perawat memasang penghalang tempat
tidur setiap selesai melakukan tindakan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan keamanan dan keselamatan. |
||||
Apakah prinsip etik yang dijalankan perawat
pada kasus diatas? |
|||||
(a) |
justice |
||||
(b) |
veracity |
||||
(c) |
accountability |
||||
(d) |
confidentiality |
||||
(e) |
non maleficience |
||||
|
|||||
43 |
Seorang
perempuan berusia 48 tahun di rawat ICCU dengan keluhan nyeri dada
kiri, badan terasa lemah, sesak napas, palpitasi dan keringat dingin.
Berdasarkan hasil EKG menunjukkan bahwa klien menderita myocard infark. |
||||
Apakah tindakan keperawatan utama yang
harus dilakukan pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
monitor pernapasan |
||||
(b) |
kolaborasi pemberian oksigen |
||||
(c) |
monitor status volume cairan
elektrolit |
||||
(d) |
periksa temperatur kulit dan nadi
perifer |
||||
(e) |
anjurkan klien tetap bedrest di
tempat tidur |
||||
|
|||||
44 |
Seorang
laki-laki berusia 50 tahun, dirawat di Bangsal Bedah dengan DM tipe 2,
hasil pengkajian, Tekanan Darah 120/80 Mmhg, Frekuensi Napas 18x/menit,
frekuensi nadi 90x/menit, suhu 36.8 C. GDS 421 mg/dl. Pasien mengalami DM
sejak 10 tahun yang lalu. Perawat memberikan informasi kesehatan tentang diet
yang tepat. |
||||
Apakah peran perawat pada kasus diatas? |
|||||
(a) |
edukator |
||||
(b) |
fasilitator |
||||
(c) |
advokator |
||||
(d) |
kolaborator |
||||
(e) |
change of agent |
||||
|
|||||
45 |
Seorang
laki-laki berusia 43 tahun dirawat diruang paru dengan keluhan sesak nafas.
Hasil pengkajian didapatkan tekanan darah 120/90 mmHg, frekuensi nadi: 90
kali/menit, suhu tubuh :36 C, dan frekuensi nafas 28 x/menit, suara wheezing,
sebelumnya diberikan terapi inhalasi uap. Setelah selesai dilakukan tindakan
inhalasi, pasien masih mengeluh sesak nafas. |
||||
Apakah tindakan yang dilakukan perawat
selanjutnya? |
|||||
(a) |
mengulangi prosedur |
||||
(b) |
melakukan batuk efektif |
||||
(c) |
memberikan terapi oksigen |
||||
(d) |
melakukan penghisapan lendir |
||||
(e) |
memberikan posisi semi fowler |
||||
|
|||||
46 |
Seorang
laki-laki usia 58 tahun dipindahkan dari kamar operasi ke ruang rawat inap
bedah setelah menjalani operasi apendiktomi. Hasil pengkajian didapatkan
pasien terlihat mengigil, kulit teraba dingin, kesadaran apatis. Tanda-tanda
vital: Tekanan Darah = 100/70mmHg, Suhu = 360 C, frekuensi
pernapasan = 12 x/menit, dan frekuensi nadi = 60 x/menit. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
memberikan selimut hangat |
||||
(b) |
mengobservasi tanda-tanda vital |
||||
(c) |
memberikan masukan oral hangat |
||||
(d) |
mengobservasi tingkat kesadaran
pasien |
||||
(e) |
menganjurkan mengenakan pakaian
yang menyerap keringat |
||||
|
|||||
47 |
Seorang
perempuan usia 28 tahun dipasang kolostomi permanen sejak 7 hari yang lalu
akibat kanker kolon sigmoid. Ketika perawat mengganti kantong kolostomi,
pasien mengatakan "saya sangat tidak percaya diri karena ini, saya malu
bertemu teman saya" sambil menghindar melihat ke stoma dan menutup
matanya dengan kedua tangannya. Pasien mengalami masalah gangguan citra diri |
||||
Apakah hasil yang diharapkan pada masalah
yang dialami pasien diatas ? |
|||||
(a) |
hak putusan mandiri |
||||
(b) |
hak untuk tidak disakiti |
||||
(c) |
hak privasi dan kerahasiaan |
||||
(d) |
hak untuk mengungkapkan pendapat |
||||
(e) |
hak untuk menetapkan tujuan dan
alasan |
||||
|
|||||
48 |
Seorang
laki-laki, usia 35 tahun, mengalami kecelakaan lalu lintas, dirawat di ruang
intermediate bedah syaraf. Pasien tidak menunjukkan adanya fungsi otak
setelah menjalani operasi kraniotomi. Istri pasien menolak untuk mencabut
alat penyokong hidup. Perawat meyakini bahwa sebaiknya pasien dibiarkan
meninggal untuk mengurangi penderitaannya. Tetapi perawat memilih untuk
menghargai perasaan istri pasien |
||||
Apakah prinsip moral yang menjadi dasar
pertimbangan tindakan perawat tersebut ? |
|||||
(a) |
justice |
||||
(b) |
veracity |
||||
(c) |
autonomi |
||||
(d) |
beneficence |
||||
(e) |
nonmalefisience |
||||
|
|||||
49 |
Perawat
melakukan peninjauan ulang data yang dimiliki mengenai hambatan mobilitas
fisik dan intoleransi aktivitas yang dialami oleh salah satu pasiennya. Pada
akhirnya dia menegakan diagnosa hambatan mobilitas fisik sebagai masalah yang
paling tepat terjadi pada pasiennya |
||||
Apakah kesalahan yang dihindari oleh
perawat dalam kasus diatas? |
|||||
(a) |
interpretasi data |
||||
(b) |
pengumpulan data |
||||
(c) |
pengelompokan data |
||||
(d) |
mencari etiologi masalah |
||||
(e) |
mencari penyebab masalah |
||||
|
|||||
50 |
Seorang
laki-laki, usia 40 tahun, mengalami serangan jantung tiga hari yang lalu,
pasien menunjukkan perilaku asusila kepada perawat wanita dengan menyentuhkan
tangan kanannya ke dada perawat saat perawat melakukan pemeriksaan tekanan
darah. |
||||
Apakah reaksi perawat yang tepat terhadap
perilaku pasien diatas? |
|||||
(a) |
“Anda
tidak boleh menyentuh saya dengan cara seperti ini. Apakah anda mengalami
kekhawatiran seksual akibat penyakit jantung anda?”. |
||||
(b) |
tidak
mengatakan apa-apa, meninggalkan kamar, dan meminta ketua tim untuk
mengalihkan tugas anda merawat pasien lain. |
||||
(c) |
“Lepaskan
tangan anda dan bersikaplah dewasa. Ini bukan cara seorang pria dewasa
bersikap” |
||||
(d) |
melaporkan
hal yang dilakukan oleh pasien kepada ketua tim dan keluarga |
||||
(e) |
melaporkan
hal yang dilakukan pasien kepada dokter jaga |
||||
|
|||||
51 |
Seorang
perempuan usia 40 tahun memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan
dirawat di bangsal jantung akibat serangan jantung seminggu yang lalu. Saat
ini, pasien sedang dalam masa program rehabilitasi jantung dan diabetesnya
terkontrol dengan konsumsi obat dan diet yang teratur. Perawat mengkaji
perasaan pasien, dengan rasa enggan pasien mengaku mengalami masalah seksual
berupa kehilangan kemampuan mencapai orgasme. |
||||
Apakah pengkajian yang tepat dilakukan oleh
perawat? |
|||||
(a) |
perubahan fungsi seksual yang
berkaitan dengan penyakit dan pengobatan yang dijalani |
||||
(b) |
pemeriksaan fisik akan kecurigaan
adanya perubahan pola seksualitas |
||||
(c) |
pengaruh perubahan fungsi seksual
terhadap kepuasan diri |
||||
(d) |
pemeriksaan penunjang yang pernah
dilakukan pasien |
||||
(e) |
terapi medikasi yang menyebabkan
masalah seksual |
||||
|
|||||
52 |
Seorang
perempuan umur 40 tahun di rawat di ruang orthopedi dengan osteomyelitis pada
open fraktur tibia dekstra, pasien mengeluh demam disertai kelemahan, hasil
pemeriksaan kadar leukosit 30.000 L gr/dl. Tampak keluarnya pus dari sinus
disertai nyeri. |
||||
Apakah intervensi keperawatan pada kasus
diatas ? |
|||||
(a) |
perawatan luka |
||||
(b) |
kontrol infeksi |
||||
(c) |
manajemen nyeri |
||||
(d) |
debridement luka |
||||
(e) |
pemenuhan mobilisasi |
||||
|
|||||
53 |
Seorang anak
perempuan berusia 3 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan Sindrom Steven
Johnson keluhan demam tinggi, nyeri, malaise disertai batuk pilek. Hasil
pengkajian kulit tampak eritema, papul, vesikel, bula yang mudah pecah
sehingga terjadi erosi yang luas |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
evaluasi kerusakan jaringan, perkembangan
pertumbuhan jaringan |
||||
(b) |
evaluasi adanya alergi makanan dan
kontraindikasi makanan |
||||
(c) |
kaji turgor kulit, badan dan
derajat penurunan berat badan |
||||
(d) |
premedikasi sebelum perawatan luka |
||||
(e) |
kaji nyeri dengan pendekatan PQRST |
||||
|
|||||
54 |
Seorang
laki-laki, usia 27 tahun, terpasang gips pada ekstremitas yang fraktur.
Perawat akan melakukan pengkajian pada gips pasien tersebut |
||||
Apakah pengkajian yang tepat untuk menilai
sirkulasi pada gips diatas? |
|||||
(a) |
kaji kekuatan otot |
||||
(b) |
dapat/tidak dapat menggerakkan
jari-jari |
||||
(c) |
warna jari-jari pucat, biru atau
terasa dingin |
||||
(d) |
ada/tidaknya sakit pada pergerakan
pasif jari-jari |
||||
(e) |
adanya sakit ketika jari-jari
digerakkan dan ekstremitas ditinggikan |
||||
|
|||||
55 |
Seorang
laki-laki umur 40 tahun datang ke IGD post KLL, dugaan sementara pasien
mengalami dislokasi, perawat akan melakukan pemeriksaan fisik pada tulang |
||||
Apakah pemeriksaan fisik yang tepat pada
feel? |
|||||
(a) |
apakah ada pembengkakan dan panas |
||||
(b) |
amati bentuk tulang, apakah ada deformitas |
||||
(c) |
amati cara berjalan, membungkuk
dan berdiri |
||||
(d) |
apakah ada benjolan, nyeri dan
krepitasi, edema |
||||
(e) |
ukur otot dengan meteran,
bandingkan dengan sisi yang lain |
||||
|
|||||
56 |
Seorang
laki-laki, usia 35 tahun, mengalami Combutio post kebakaran didapatkan luka
bakar pada badan depan, belakang, seluruh tangan dan kaki, pasien dibawa ke
IGD untuk mendapat pertolongan segera. Perawat akan melakukan pengkajian
selama fase resusitasi. |
||||
Apakah prioritas pengkajian luka bakar pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
tingkat kesadaran, status
fisiologik |
||||
(b) |
kaji luas, kedalaman luka bakar |
||||
(c) |
kaji perubahan hemodinamika |
||||
(d) |
status respirasi dan cairan |
||||
(e) |
deteksi dini komplikasi |
||||
|
|||||
57 |
Seorang
perempuan, usia 40 tahun, dibawa ke rumah sakit dengan diagnosis kusta karena
jari-jari tangannya membentuk seperti cakar dan mengeluh sudah mati rasa pada
telapak tangannya disertai lesi |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
berikan perawatan khusus pada
daerah inflamasi |
||||
(b) |
perhatikan sirkulasi dan kepekaan
pada kulit |
||||
(c) |
lakukan latihan gerak pasif
kemudian aktif |
||||
(d) |
pertahankan posisi senyaman
mungkin |
||||
(e) |
kaji makna perubahan pada diri
pasien |
||||
|
|||||
58 |
Seorang perempuan, usia 40 tahun, mengalami
dermatitis dengan keluhan nyeri pada lesi yang timbul, terasa panas, disertai
kemerahan, bula dan edema yang diikuti pengeluaran sekret. TTV dalam batas
normal, Hasil Lab : Leukosit 25.000/mm3 |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
bantu pasien untuk mendapatkan
posisi yang nyaman |
||||
(b) |
lakukan teknik aseptic dan
antiseptic dalam tindakan |
||||
(c) |
peringatkan agar tidak menyentuh
luka atau balutan |
||||
(d) |
bantu pasien dalam melakukan
tindakan hygiene |
||||
(e) |
berikan support untuk menerima
keadaannya |
||||
|
|||||
59 |
Seorang
perempuan, usia 35 tahun, dengan gips yang terpasang pada ekstremitas bawah
sinistra, mengeluh nyeri seperti tertusuk-tusuk dan rasa pegal pada
ekstremitas tersebut. |
||||
(a) |
kaji setiap tulang yang menonjol
untuk antisipasi skin laceration |
||||
(b) |
massage dibawah cast dengan
menggunakan lotion atau powder |
||||
(c) |
cast tidak boleh basah, apabila
terkena air segera keringkan dengan towel |
||||
(d) |
ingatkan pasien atau keluarga
untuk tidak memasukkan apapun kedalam |
||||
(e) |
tinggikan kaki lebih dari paras
jantung dan kompes dingin pada samping gips |
||||
|
|||||
60 |
Seorang
laki-laki, usia 10 tahun dibawa ibunya masuk unit gawat darurat dengan
keluhan demam terus menerus sejak 5 hari yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik:
TD 90/70 mmHg, suhu 380C, nadi teraba lemah, ekstremitas teraba
dingin, urine sedikit, capillary refill > 3 detik. |
||||
Apakah prioritas tindakan keperawatan utama
pada kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
beri kompres air dingin |
||||
(b) |
observasi intake dan output cairan |
||||
(c) |
kolaborasi pemberian cairan
intravena |
||||
(d) |
observasi tanda vital tiap 3
jam/lebih sering |
||||
(e) |
anak dianjurkan bedrest dan
monitor trombosit |
||||
|
|||||
61 |
Seorang bayi
laki-laki, usia 4 bulan sedang dirawat di ruang anak karena menderita
bronchopnemonia. Balita tersebut dirawat selama 2 minggu. Perawat memberikan
pendidikan kesehatan pada orangtua agar bayinya tidak mengalami hambatan
tumbuh kembang. |
||||
Apakah stimulasi yang tepat yang dapat
dilakukan pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
melatih bayi mengangkat kepala
tegak lurus |
||||
(b) |
melatih bayi untuk bisa duduk
tanpa dibantu |
||||
(c) |
melatih bayi tengkurap dan
berbalik sendiri |
||||
(d) |
melatih mencari sumber suara/bunyi
|
||||
(e) |
melatih berdiri |
||||
|
|||||
62 |
Seorang anak laki-laki usia 9 tahun,
penderita thalassemia, dengan hemoglobin 6 gram/dl, datang ke rumah sakit
untuk menjalani transfusi dan mengeluh perut terasa sakit. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan konjunctiva anemis, ekstremitas sianosis, frekuensi nafas
40x/menit. Anak tersebut tampak lelah dan sesak nafas, tidak mau makan, dan
badannya kurus |
||||
Apakah prioritas masalah keperawatan pada
kasus tersebut? |
|||||
(a) |
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh |
||||
(b) |
gangguan perfusi jaringan perifer |
||||
(c) |
pola nafas tidak efektif |
||||
(d) |
intoleransi aktivitas |
||||
(e) |
nyeri |
||||
|
|||||
63 |
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun didiagnosa
menderita sindrom nefrotik dirawat di ruang anak sudah 3 hari. Anak tampak
lesu dan edema seluruh tubuh. Perut tampak membuncit, dan anak tampak susah
bernafas. |
||||
Apakah prioritas tindakan keperawatan yang
tepat pada anak tersebut ? |
|||||
(a) |
posisikan anak setengah duduk |
||||
(b) |
timbang berat badan setiap hari |
||||
(c) |
ukur lingkar abdomen pada
umbilikus |
||||
(d) |
pertahankan tirah baring bila
edema hebat |
||||
(e) |
ukur dan catat masukan dan
keluaran secara akurat |
||||
|
|||||
64 |
Seorang
perempuan, usia 20 tahun, baru melahirkan anak pertamanya. Perempuan tersebut
nampak agak canggung dan bingung dalam mengasuh dan menerima kehadiran
bayinya. |
||||
Apakah pendidikan kesehatan yang harus
disampaikan pada kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
penyapihan secara bertahap |
||||
(b) |
menyiapkan ortu terhadap stranger
anxiety |
||||
(c) |
gunakan kontak mata untuk
mendisiplinkan bayi |
||||
(d) |
pemahaman tentang kebutuhan bayi
dan reaksinya |
||||
(e) |
membimbing mengenal kesiapan anak
dalam toilet training |
||||
|
|||||
65 |
Seorang laki-laki, usia 6 tahun, mengeluh
nyeri pada perut kanan atas, sesak nafas, mual, muntah, tidak nafsu makan,
badan rasa lemas, kulit terasa gatal. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
sklera tampak kuning, teraba pembesaran hepar. |
||||
Apakah prioritas tindakan yang harus
dilakukan pada kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
ajarkan teknik relaksasi |
||||
(b) |
pengaturan posisi : semi fowler |
||||
(c) |
berikan makan sedikit tapi sering |
||||
(d) |
lakukan perawatan kulit yang
tertekan |
||||
(e) |
sajikan makanan dalam keadaan
hangat |
||||
|
|||||
66 |
Seorang anak laki-laki berusia 3 tahun
dibawa ibunya ke rumah sakit dengan keluhan utama batuk sejak 1 minggu yang
lalu, kepala pusing, badan terasa lemah, dan nafsu makan menurun. Hasil
pengkajian didapatkan anak tampak pucat, batuk produktif, berkeringat,
retraksi intercostal suhu: 38°C, frekuensi nadi :100x/mt, nafas : 40x/mt,
suara nafas ronchi pada ke dua paru dan tampak penggunaan otot bantu nafas
dan akan di berikan therapy nebulizer. Saat ini perawat mengatur pasien dalam
posisi duduk atau semifowler. |
||||
Apakah langkah selanjutnya pada kasus
tersebut? |
|||||
(a) |
mendekatkan peralatan yang berisi
set nebulizer ke bed pasien |
||||
(b) |
mengisi nebulizer dengan aquades
sesuai takaran |
||||
(c) |
mencuci tangan dan memakai sarung
tangan |
||||
(d) |
memasang masker pada pasien |
||||
(e) |
memasukkan obat sesuai dosis |
||||
|
|||||
67 |
Seorang anak perempuan, usia 12 tahun,
dengan anemia harus segera dilakukan tranfusi darah karena Hb anak 7 mg/dl.
Prosedur tidak bisa dilakukan karena nenek pasien menolak dengan alasan
tranfusi darah tidak diperbolehkan karena bertentangan dengan keyakinan. |
||||
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada
kasus tersebut? |
|||||
(a) |
menghormati keinginan keluarga
karena menerapkan prinsip family center care |
||||
(b) |
meminta keluarga untuk mengisi
format lembar penolakan |
||||
(c) |
meminta bantuan tim medis lain
untuk menangani pasien |
||||
(d) |
menjelaskan tujuan dan prosedur |
||||
(e) |
merujuk anak ke RS lain |
||||
|
|||||
68 |
Seorang anak
perempuan usia 16 tahun dirawat di rumah sakit karena mengalami muntah 10
kali dalam sehari selama 3 hari. Setelah dilakukan pengkajian, anak sedang
menjalani diet sangat ketat, yaitu setiap anak makan kemudian selalu
dimuntahkan (bulimia). Anak tampak lemas dan lesu. Hasil pemeriksaan fisik TD
100/70 mmHg, frekuensi nadi 70x/m, frekuensi nafas 26x/m, suhu 37,6°C. |
||||
Apakah prioritas diagnosis keperawatan pada
kasus diatas ? |
|||||
(a) |
kelelahan |
||||
(b) |
nyeri akut |
||||
(c) |
defisit nutrisi |
||||
(d) |
intoleransi aktivitas |
||||
(e) |
gangguan rasa nyaman |
||||
|
|||||
69 |
Seorang perawat
dipanggil kerumah sebuah keluarga, dalam rumah tersebut ada anggota keluarga
yang memiliki seorang bayi berusia 1 hari, suami klien mengatakan air susu
istrinya hanya keluar sedikit, dan menanyakan tindakan yang sebaiknya harus
dilakukan istrinya kepada perawat agar klien bisa menyusui dengan lancar |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus tersebut? |
|||||
(a) |
sarankan ibu ke dokter anak |
||||
(b) |
sarankan pemberian susu formula |
||||
(c) |
sarankan kedokter spesialis
kandungan |
||||
(d) |
mengajarkan teknik reflek
oksitosin |
||||
(e) |
berikan obat untuk memperlancar ASI |
||||
|
|||||
70 |
Seorang perawat
melakukan kunjungan rumah pada sebuah keluarga yang merawat lansia dengan
stroke berdasarkan hasil pengkajian keluarga mengalami gangguan psikososial
dan ekonomi karena beban harus merawat lansia dengan penyakit stroke dalam waktu
yang lama. perawat berencana akan mendatangkan psikolog dan pekerja social
untuk bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut |
||||
Apakah peran perawat yang telah dilakukan
pada kasus diatas? |
|||||
(a) |
peneliti |
||||
(b) |
pendidik |
||||
(c) |
advokator |
||||
(d) |
role model |
||||
(e) |
kolaborator |
||||
|
|||||
71 |
Seorang perawat
melakukan kunjungan ke sebuah keluarga, dalam keluarga tersebut ada seorang
ibu yang telah melahirkan bayinya satu bulan serta bapak yang selalu sibuk
bekerja dan tidak sempat membantu istrinya untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
kondisi ibu kelelahan dan kurang istirahat. |
||||
Apakah intervensi utama pada keluarga
tersebut? |
|||||
(a) |
menyarankan untuk istirahat |
||||
(b) |
penkes cara perawatan bayi yang
benar |
||||
(c) |
melibatkan keluarga besar untuk
merawat bayi |
||||
(d) |
diskusikan kepada keluarga untuk
berbagi tugas |
||||
(e) |
anjurkan kepada ibu untuk
memeriksakan kesehatannya |
||||
|
|||||
72 |
Seorang perawat
sedang melakukan kunjungan pada sebuah keluarga. Dalam keluarga tersebut ada
anggotanya menderita SNH, dan perawat tersebut akan melakukan ROM pasif,
membantu makan, dan minum. sebelum mengajari 3 hal tersebut, klien diberi
kesempatan untuk memilih latihan yang mana yang akan dilakukan. |
||||
Apakah prinsip etik yang telah diterapkan
oleh perawat berdasarkan kasus tersebut? |
|||||
(a) |
Justice |
||||
(b) |
Autonomy |
||||
(c) |
Beneficience |
||||
(d) |
confidentially |
||||
(e) |
Nonmalefecience |
||||
|
|||||
73 |
Sebuah keluarga
telah memanggil seorang perawat dan menyampaikan bahwa dalam keluarga ada
anaknya yang menderita ketergantungan narkoba, dan ingin anaknya berhenti
dari benda haram tersebut. perawat menyarankan untuk berobat ke RS bagian
ketergantungan obat |
||||
Apakah peran perawat pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
advocate |
||||
(b) |
pendidik |
||||
(c) |
penghubung |
||||
(d) |
pemberi pelayanan |
||||
(e) |
pemodifikasi lingkungan |
||||
|
|||||
74 |
Sebuah keluarga
memiliki anak berusia 2,5 tahun. Pada saat ini anak mampu berjalan dan aktif
bermain bersama teman sebayanya. Ibunya telah menjadwalkan dan mengantar
anaknya untuk ikut di playgroup. Komunikasi keluarga dengan tetangga baik
tetapi pertengkaran dengan istri sering terjadi akibat suami sering pergi
keluar kota dan tidak memperhatikan keluarganya |
||||
Apakah tugas perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
membantu anak untuk bersosialisasi |
||||
(b) |
memenuhi kebutuhan kesehatan anak |
||||
(c) |
pembagian waktu untuk keluarga
yang cukup |
||||
(d) |
mempertahankan hubungan yang sehat
dengan lingkungan |
||||
(e) |
merencanakan kegiatan anak untuk
stimulasi perkembangan |
||||
|
|||||
75 |
Seorang perawat
telah berkunjung pada sebuah keluarga yang anggotanya ada yang berusia
68 tahun dengan riwayat asma bronchiale. Telah diberikan tindakan fisioterapi
dada, teknik nafas dalam dan batuk efektif serta penyuluhan tentang
penanganan sesak nafas dengan memanfaatkan bahan alami disekitar rumah dan
aktifitas pada penderita asma, |
||||
Manakah evaluasi afektif yang dapat
dilakukan pada kasus di atas? |
|||||
(a) |
mengevaluasi kondisi sesak nafas |
||||
(b) |
keluarga mampu beraktivitas
kembali |
||||
(c) |
keluarga memanfaatkan bahan alami
disekitar rumah |
||||
(d) |
keluarga akan menggunakan
fasilitas kesehatan terdekat |
||||
(e) |
meredemonstrasikan teknik nafas
dalam dan batuk efektif |
||||
|
|||||
76 |
Seorang perempuan berusia 26 tahun
yang tengah mendapat perawatan di RS jiwa karena sering mengalami halusinasi
dengar, mendapat terapi electro convulsive therapy (ECT) sebanyak 3 sesi.
Hari ini, ia menjalani ECT untuk pertama kali dengan didampingi oleh perawat. |
||||
Apakah hal yang harus dievaluasi oleh
perawat di akhir pelaksanaan terapi tersebut? |
|||||
(a) |
Pola nafas klien |
||||
(b) |
Fase halusinasi klien |
||||
(c) |
Persiapan premedikasi klien |
||||
(d) |
Tingkat kecemasan klien terhadap
tindakan ECT |
||||
(e) |
Keseimbangan klien terutama ketika
berdiri dan berjalan |
||||
|
|||||
77 |
Seorang anak
perempuan berusia 12 tahun adalah korban tsunami di Aceh yang
kehilangan orang tua dan adiknya. Sampai saat ini masih panik dan histeris
jika mendengar suara gemuruh yang tiba-tiba. Menurut guru sekolah, anak
tersebut memang membutuhkan perlakuan khusus karena sering minder, tidak
tertarik bermain dengan teman sebaya dan suka menyendiri. Guru pernah
menemukan anak tersebut menangis sendiri dan di tangannya ada sebuah lukisan
yang bertema tsunami, kesedihan dan putus asa. |
||||
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada
anak tersebut? |
|||||
(a) |
Berduka |
||||
(b) |
Kecemasan |
||||
(c) |
Berduka antisipatif |
||||
(d) |
Berduka disfungsional |
||||
(e) |
Koping keluarga tidak efektif |
||||
|
|||||
78 |
seorang perawat
dipanggil oleh sebuah keluarga yang anggotanya mengeluh nyeri kepala hebat,
setelah dilakukan pengkajian ditemukan TD: 160/ 90 mmmHg, Nadi: 90 kali/
menit, pernafasan: 21 kali/ menit, klien mengatakan terakhir makan nasi
goreng ikan asin |
||||
Apakah pemeriksaan fisik yang mendukung
masalah keperawatan utama pada kasus? |
|||||
(a) |
skala nyeri |
||||
(b) |
kualitas nyeri |
||||
(c) |
kapan nyeri dirasakan |
||||
(d) |
pemeriksaan nyeri (pqrst) |
||||
(e) |
rasa kaku pada tengkuk region sub
oksipital |
||||
|
|||||
79 |
Sebuah keluarga dengan tipe keluarga
extended family, dikunjungi oleh perawat dirumahnya yang anggotanya sedang
sakit dengan keluhan batuk-batuk sudah lebih dari 2 minggu, dari hasil
pemeriksaan didapatkan : batuk berdahak sudah lebih dari 2 minggu, keringat
dingin pada malam hari, klien mengeluh nafsu makan menurun, dan berat
badannya turun 1 kg. |
||||
Pengkajian apakah yang perlu dilakukan
untuk melengkapi data pada kasus diatas? |
|||||
(a) |
pemeriksaan x-ray |
||||
(b) |
keadaan umum klien |
||||
(c) |
pemeriksaan sputum |
||||
(d) |
pemeriksaan darah lengkap |
||||
(e) |
kondisi tempat tinggal padat dan
kumuh |
||||
|
|||||
80 |
Seorang perawat
melakukan pengkajian pada sebuah keluarga, ditemukan anggota keluarganya
menderita diare yang berusia 8 bulan, Menurut data objektif dari perawat
yaitu lantai rumah kotor, anakdibiarkan main di atasl antai yang kotor, serta
personal hygiene dari ibu sangat buruk. dan jarang melakukan cuci tangan
ketika akan menyiapkan susu atau pun makanan untuk anaknya |
||||
Apakah intervensi yang tepat berdasarkan
kasus diatas? |
|||||
(a) |
manajemen laktasi |
||||
(b) |
latihan fisik pada anaknya |
||||
(c) |
pemberian nutrisi yang cukup untuk
keluarga |
||||
(d) |
pembentukan mekanisme koping dalam
keluarga |
||||
(e) |
membantu keluarga untuk
membiasakan perilaku hidup sehat dan bersih |
||||
|
|||||
81 |
Seorang perempuan 20 tahun kemarin sore
dibawa keluarga ke UGD RSJ karena mengamuk dan memecahkan barang-barang di
rumah. Oleh keluarga, perempuan ini sudah dipasung selama satu bulan. Pada
saat dibawa ke UGD klien masih meronta dan berteriak-teriak. Pada saat dilakukan
pemeriksaan mata klien melotot, bicara kasar, wajah dan rahang terlihat
tegang. Pengukuran tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 110 kali/menit, frekuensi
pernapasan 24 kali/menit |
||||
Apakah tindakan utama yang harus dilakukan
pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
Berkomunikasi terapeutik |
||||
(b) |
Melakukan pengekangan fisik |
||||
(c) |
Memberikan tablet Diazepam |
||||
(d) |
Dibiarkan saja dengan pengawasan |
||||
(e) |
Berkolaborasi untuk terapi kejang
listrik |
||||
|
|||||
82 |
Seorang Perawat pindahan dari bagian UGD,
diberikan tugas untuk mengelola bagian ruang anak Perawat tersebut mengajukan
keberatan kepada kepala ruangan karena merasa tidak tahu apa yang harus
dilakukan pada ruang perawatan anak. Kepala ruangan memberikan waktu kepada
perawat tersebut untuk menimbang kembali keputusannya, dan akan didiskusikan
pada waktu yang akan datang. |
||||
Apakah strategi penyelesaian konflik yang
dilakukan oleh kepala ruangan tersebut ? |
|||||
(a) |
Menghindar |
||||
(b) |
Kompetisi |
||||
(c) |
Akomodasi |
||||
(d) |
Smoothing |
||||
(e) |
Kolaborasi |
||||
|
|||||
83 |
Seorang anak laki-laki, usia 16 tahun,
dirawat di ruang rawat anak dengan diagnosa medis post operasi cyto et causa
appendisitis akut perforasi. anak mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk pada
area luka post operasi. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 130/90 mmHg, suhu
37,5°C, frekuensi nafas 22 x/menit dan frekuensi nadi 84 x/menit. |
||||
Apakah intervensi utama untuk kasus diatas? |
|||||
(a) |
melakukan kompres hangat |
||||
(b) |
mengobservasi tanda-tanda vital |
||||
(c) |
mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam |
||||
(d) |
mengajarkan latihan mobilisasi
post operasi |
||||
(e) |
melakukan kolaborasi pemberian
obat antipiretik |
||||
|
|||||
84 |
Seorang balita
perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke RS dengan keluhan sesak nafas yang
disertai batuk, pilek dan panas sejak 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian
didapatkan suara nafas terdengar wheezing, tampak retraksi intercostalis,
perkusi paru terdengar dullness, pergerakan paru kurang maksimal, frekuensi
nafas 40 x/menit |
||||
Apakah implementasi keperawatan utama yang
tepat untuk kasus diatas? |
|||||
(a) |
hidrasi cairan |
||||
(b) |
fisioterapi dada |
||||
(c) |
postural drainage |
||||
(d) |
atur posisi semi fowler |
||||
(e) |
beri terapi O2 nasal kanul |
||||
|
|||||
85 |
Seorang bayi
perempuan usia 10 bulan dibawa ibunya ke RS dengan keluhan BAB cair 5-6
x/hari dan demam selama 2 hari. Setelah di ruang perawatan, dilakukan
pengkajian oleh perawat, hasilnya membran mukosa kering, turgor kulit abdomen
kembali dalam 2 detik, BAB masih cair, ada muntah 2x, nafsu makan kurang,
frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 40x/menit, suhu 37,50C,
anak menggunakan pampers. |
||||
Apakah tindakan keperawatan utama yang
dilakukan pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
memberikan kompres hangat |
||||
(b) |
memonitor intake dan output cairan |
||||
(c) |
mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan |
||||
(d) |
menganjurkan keluarga untuk memberikan
porsi sedikit tapi sering |
||||
(e) |
menjaga kebersihan kulit bagian
perineal agar tetap bersih dan kering |
||||
|
|||||
86 |
Seorang
laki-laki berusia 32 tahun datang ke UGD RS diantar oleh seoarang Polisi
dengan keluhan tidak sadarkan diri, kemudian dilakukan pengkajian primary
survey didapatkan data perdarahan pada mulut, bunyi nafas gurgling, nafas
sesak, TD 100/70mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt. |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
di atas? |
|||||
(a) |
perfusi jaringan cereberal tidak
efektif |
||||
(b) |
bersihan jalan nafas tidak efektif |
||||
(c) |
gangguan persepsi sensori |
||||
(d) |
penururan curah jantung |
||||
(e) |
pola nafas tidak efektif |
||||
|
|||||
87 |
Seorang perempuan berusia 16 tahun datang
ke IGD RS diantar oleh keluarganya dengan keluhan nyeri ulu hati, kemudian
dilakukan pengkajian didapatkan data; mual muntah dan mulut berbusa, akral
dingin, setelah minum cairan insektisida. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 112
x/mnt, frekuensi nafas 20 x/mnt |
||||
Apakah pengkajian data yang diperlukan
untuk melengkapi kasus di atas? |
|||||
(a) |
sirkulasi darah dan perdarahan |
||||
(b) |
kepatenan jalan nafas |
||||
(c) |
tingkat kesadaran |
||||
(d) |
pola pernafasan |
||||
(e) |
diameter pupil |
||||
|
|||||
88 |
Seorang
laki-laki berusia 40 tahun datang ke UGD RS diantar oleh keluarganya dengan
keluhan nyeri pada seluruh quadran abdomen, skala 6. Pada pemeriksaan fisik
auskultasi tidak terdengar peristaltik usus, pada perkusi terdengar suara
hipertimpani. wajah meringis menahan nyeri, TD 160/90mmHg, frekeunsi nadi 112
x/mnt. |
||||
Apakah tindakan keperawatan mandiri pada
kasus di atas? |
|||||
(a) |
anjurkan pasien miring kanan –
kiri |
||||
(b) |
sarankan pasien minum air hangat |
||||
(c) |
mengobservasi bising usus |
||||
(d) |
membantu pasien BAB |
||||
(e) |
melatih nafas dalam |
||||
|
|||||
89 |
Seorang laki-
laki berusia 35 tahun diantar ke UGD oleh keluarganya. Pasien tidak sadar
akibat menabrak tiang listrik saat mengendarai sepeda motor. Kemudian
dilakukan pengkajian didapatkan data keluar cairan dari telinga, terdapat
brill hematom, GCS 8. TD 100/70 mmHg, frekuensi nadi 60 x/mnt, frekuensi
nafas 14 x/mnt |
||||
Apakah rencana keperawatan yang harus
dilakukan kasus pasien tersebut? |
|||||
(a) |
evaluasi dan catat status
neurologis |
||||
(b) |
berikan posisi kepala elevasi
15-30 0 |
||||
(c) |
evaluasi tanda-tanda vital tiap 30
menit |
||||
(d) |
pertahankan posisi kepala yang sejajar
dan tidak menekan |
||||
(e) |
hindari batuk yang berlebihan,
muntah, mengedan, dan konstipasi |
||||
|
|||||
90 |
Seorang perempuan berusia 45 tahun datang
ke Polimata dengan keluhan sakit pada mata, penglihatan kabur, Hasil
pemeriksaan didapatkan data kelopak merah, edema dan sukar dibuka, terdapat
pus, konjungtiva kimosis dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh,
hipopion, tidak ada refleks pada pupil, TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 88
x/mnt, frekuensi nafas 16 x/mnt, suhu tubuh 371 0C. |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
di atas? |
|||||
(a) |
Gangguan persepsi visual |
||||
(b) |
Kurang perawatan diri |
||||
(c) |
Gangguan citra tubuh |
||||
(d) |
Kurang pengetahuan |
||||
(e) |
Intoleransi aktivitas |
||||
|
|||||
91 |
Seorang
laki-laki berusia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada mata kanan,
mual dan muntah. Hasil pemeriksaan didapatkan data: mata kanan merah, lapang
pandang menyempit pada mata kanan, TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/mnt,
frekuensi nafas 16 x/mnt, suhu tubuh 366C, TIO 35 mmHg |
||||
Apakah data yang harus ditanyakan lagi
berkaitan dengan riwayat penyakit pada kasus di atas? |
|||||
(a) |
Trauma mata |
||||
(b) |
Penyakit mata |
||||
(c) |
Penyakit sistemik |
||||
(d) |
Penyakit herediter |
||||
(e) |
Pengobatan sebelumnya |
||||
|
|||||
92 |
Seorang
laki-laki berusia 18 tahun dirawat di ruang pasca bedah dengan post operasi
tonsilektomy hari O (nol) baru saja dipindah dari ruang pemulihan. Kemudian
dilakukan perawatan pasca bedah. Untuk mencegah perdarahan pasca operasi
perawat melakukan beberapa tindakan keperawatan |
||||
Apakah rencana tindakan keperawatan mandiri
yang seharusnya dilakukan pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
kompres es pada aksila, dan
frontal |
||||
(b) |
anjurkan mengurangi aktifitas |
||||
(c) |
berikan posisi tidur supinasi |
||||
(d) |
kompres eskrah pada leher |
||||
(e) |
berikan posisi semi fowler |
||||
|
|||||
93 |
Seorang laki-laki
berusia 35 tahun dirawat di RS dengan keluhan mual dan muntah, nyeri ulu
hati, kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data: sclera
ikterik, TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 80 x/mnt, frekuensi nafas 16 x/mnt,
suhu tubuh 384C, hepar teraba membesar dengan permukaan datar |
||||
Apakah rencana tindakan keperawatan mandiri
pada kasus di atas? |
|||||
(a) |
Tirah baring dan batasi aktifitas |
||||
(b) |
Berikan nutrisi tinggi protein |
||||
(c) |
Atur posisi tidur semi fowler |
||||
(d) |
Berikan kompres hangat |
||||
(e) |
Berikan minum glukosa |
||||
|
|||||
94 |
Seorang
perempuan berusia 25 tahun datang ke Poli Kulit dengan keluhanr rasa
terbakar, gatal pada wajah setelah pemakaian bedak kosmetik. Hasil
pemeriksaan didapatkan data, wajah timbul eritema disertai edema, vesikula
dan papula, TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/mnt, frekuensi nafas 18
x/mnt. suhu tubuh 386C |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
di atas? |
|||||
(a) |
kerusakan integritas kulit |
||||
(b) |
gangguan rasa nyaman |
||||
(c) |
kurang perawatan diri |
||||
(d) |
resiko infeksi |
||||
(e) |
hipertermia |
||||
|
|||||
95 |
Seorang laki-
laki berusia 30 tahun di rawat di RS dengan keluhan sesak napas lebih dari 4
jam, riwayat kejadian sebelumnya pasien melakukan aktivitas membersihkan
kamar. Hasil pengkajian didapatkan data pasien adanya riwayat allergi debu,
batuk, rasa dada tertekan, auskultasi terdengar wheezing, TD 140/90
mmHg, frekunsi nadi 100 x/mnt, frekuensi nafas 30 x/mnt, Suhu Tubuh 37oC
. Dari hasil test fungsi paru dan radiologi ditemukan bronkospasme dan udema
mukosa |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
di atas ? |
|||||
(a) |
Kelelahan |
||||
(b) |
Pola nafas tidak efektif |
||||
(c) |
Penurunan curah jantung |
||||
(d) |
Gangguan pertukaran gas |
||||
(e) |
Bersihan jalan nafas tidak efektif |
||||
|
|||||
96 |
Seorang
laki-laki berusia 35 tahun datang ke IGD karena mengeluh sesak nafas. Pasien terlihat
menggunakan otot asesori pernafasan, bibir cyanosis, dan berkeringat. Hasil
Pemeriksaan fisik menunjukkan RR 42X/mt. Pemeriksaan penunjang Hb 10 mg%,Pa O2
70 mmHg, Pa CO2 48 mmHg. Klien memiliki Riwayat Penyakit : COPD. |
||||
Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh
perawat ? |
|||||
(a) |
Mengajarkan teknik nafas dalam |
||||
(b) |
Memberikan cairan intra vena |
||||
(c) |
Mengatur posisi semi fowler |
||||
(d) |
Memberikan oksigen nasal |
||||
(e) |
Mengajarkan batuk efektif |
||||
|
|||||
97 |
Seorang laki-laki berumur 50 tahun dirawat diruang
Cempaka dengan diagnosa CF.Tibia sinistra. Rencana operasi akan dilakukan
keesokan hari, pasien mengatakan belum pernah masuk rumah sakit sebelumnya.
Saat dilakukan pengkajian terlihat cemas dan tampak gelisah, TD : 130/100mmhg
RR: 24x/menit Nadi : 80x/menit |
||||
Apakah rencana tindakan yang tepat untuk
kasus diatas? |
|||||
(a) |
ajarkan teknik relaksasi dan nafas
dalam |
||||
(b) |
berikan anticemas sesuai indikasi |
||||
(c) |
jelaskan prosedur pembedahan |
||||
(d) |
identifikasi tingkat emosi |
||||
(e) |
kaji status emosional |
||||
|
|||||
98 |
Seorang bayi
laki-laki, usia 1 tahun dirawat di RS dengan keluhan demam tinggi selama 3
hari, dan mengalami kejang 1x selama 15 menit ketika di rumah. Saat
pengkajian didapatkan data : frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas
30x/menit, suhu 38,50C, kesadaran compos mentis, anak lemas dan pucat. Anak
mengalami kejang berulang ketika dilakukan pemeriksaan. Perawat segera
membuka baju anak dan mengambil tongue spatel untuk membantu mempertahankan
jalan napas anak |
||||
Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan
perawat sesuai prosedur? |
|||||
(a) |
memiringkan kepala |
||||
(b) |
meletakkan anak pada tempat yang
rata |
||||
(c) |
memberikan tongue spatel di antara
gigi atas dan bawah |
||||
(d) |
membungkus tongue spatel terlebih
dahulu dengan kassa/kain |
||||
(e) |
langsung menggunakan tongue spatel
untuk mempertahankan jalan napas |
||||
|
|||||
99 |
Seorang bayi perempuan usia 2 hari dirawat
di ruang Perinatologi dengan tanda dan gejala : kulit seluruh tubuh kuning.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan : kulit kuning pada seluruh tubuh, suhu 380C,
nadi 120 x/menit, RR : 40 x/menit. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan
bilirubin indirek 16 mg/ dL. Bayi mendapat terapi sinar. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang dapat
dilakukan pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
matikan lampu tiap 8 jam |
||||
(b) |
posisi dirubah selang seling tiap
6 jam |
||||
(c) |
tutupi mata dan organ genetalia
dengan kassa |
||||
(d) |
atur posisi lampu dengan jarak
20-30 cm dari bayi |
||||
(e) |
pertahankan waktu terapi tidak
lebih dari 500 jam |
||||
|
|||||
100 |
Seorang balita
laki-laki usia 5 tahun dirawat di RS dengan keluhan demam. Hasil pengkajian
diperoleh data bahwa selain gangguan fisik, anak juga mengalami autism
disorder yang beresiko untuk melakukan tindakan yang membahayakan diri
sendiri dan orang lain. |
||||
Apakah intervensi utama yang tepat untuk
kasus diatas? |
|||||
(a) |
berikan obat penangan saat ia
histeris |
||||
(b) |
gunakan teknik modifikasi perilaku
yang tepat |
||||
(c) |
gunakan restrain agar pasien tidak
kemana-mana |
||||
(d) |
lakukan kontak sesering mungin
untuk menghindari kecelakaan |
||||
(e) |
ketika anak berprilaku destruktif,
segera amankan ia di ruang isolasi |
||||
|
|||||
101 |
Seorang
perempuan berusia 25 tahun, primipara, post partum hari ke-21, datang ke
puskesmas dengan keluhan : demam, payudara nyeri dan bengkak, bayi tidak mau
menyusui, rewel. Hasil pemeriksaan : kulit payudara sebelah kiri kemerahan
dan mengkilat, terasa keras, tegang dan bengkak, terdapat luka pada puting
susu kiri, suhu 38,7°C, frekuensi nadi 100 x/m, frekuensi pernapasan 24 x/m,
TD 120/90 mmHg. |
||||
Apakah prioritas masalah keperawatan pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
nyeri |
||||
(b) |
kecemasan |
||||
(c) |
intoleransi aktifitas |
||||
(d) |
risiko tinggi infeksi |
||||
(e) |
kurang pengetahuan |
||||
|
|||||
102 |
Seorang
perempuan berusia 34 tahun sudah dirawat di RSJ selama 1 tahun. Ia mengatakan
masih sering marah-marah karena teman sekamarnya tidak mau memberi kue dan
sering mengambil barangnya. Perawat sudah memberikan tindakan keperawatan
berupa latihan fisik untuk mengelola marah. |
||||
Apakah latihan fisik yang tepat untuk
diajarkan perawat pada pasien tersebut? |
|||||
(a) |
menari |
||||
(b) |
lari pagi |
||||
(c) |
berwudhu |
||||
(d) |
menarik nafas dalam |
||||
(e) |
merapikan tempat tidur |
||||
|
|||||
103 |
Seorang
laki-laki umur 9 tahun di rawat di RS. Hasil pengkajian : anak mengatakan
kepala pusing dan cepat lelah, tidak nafsu makan. Pemeriksaan fisik :
conjungtiva pucat, capilary refill time lebih 2 detik, TD 90/70 mmHg,
frekuensi nadi 90 kali permenit, Hb: 7.8 gr/dl. Ibunya klien mengatakan
khawatir dengan kondisi anaknya |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
di atas ? |
|||||
(a) |
intoleransi aktifitas |
||||
(b) |
kecemasan orang tua |
||||
(c) |
risiko deficit volume cairan |
||||
(d) |
ketidakefektipan perfusi jaringan
perifer |
||||
(e) |
ketidakseimbangan Nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh |
||||
|
|||||
104 |
Seorang balita
perempuan umur 1.5 tahun di rawat di RS. Hasil pengkajian badan anak masih
panas dan saat di rumah anak mengalami kejang 1 kali. TTV : Suhu : 38 o C,
frekuensi pernafasan 24 x permenit, frekuensi nadi 96 x permenit. Ibu
menanyakan apa yang harus dilakukan di rumah jika anaknya kejang lagi. |
||||
Apakah materi utama yang dijelaskan pada
ibu tersebut ? |
|||||
(a) |
penyebab kejang |
||||
(b) |
penyebab demam |
||||
(c) |
tindakan penanganan kejang |
||||
(d) |
tehnik pemberian kompres hangat |
||||
(e) |
cara pemberian obat panas yang
tepat |
||||
|
|||||
105 |
Seorang
perempuan berusia 48 tahun dirawat di Rumah Sakit dengan hemiparese dextra.
Menurut keluarga, awalnya pasien didapatkan jatuh lemas dan tampak pucat.
Setelah itu pasien tidak dapat berbicara namun masih bisa kontak GCS E3, M6,
Vx. TD : 130/70 mmHg, N : 83x/mnt, P : 18x/mnt. Hasil pengkajian tonus dan
kekuatan ototmenurun pada sisi kanan. CT scan didapatkan infark cerebri
sinistra dan proses atrofi serebri Hasil EKG: Atrial Fibrilasi |
||||
Apakah prioritas masalah keperawatan pada kasus
di atas? |
|||||
(a) |
Ketidakefektifan perfusi jaringan
cerebral |
||||
(b) |
Hambatan mobilitas fisik |
||||
(c) |
Hambatan koHambatan komunikasi
verbamunikasi verbal |
||||
(d) |
Kerusakan mobilitas fisik |
||||
(e) |
e.Penurunan curah jantung |
||||
|
|||||
106 |
Seorang
perempuan berusia 20 tahun masuk ruang UGD dengan sedera kepala ringa. Pasien
sadar penuh, mengeluh nyeri kepala skala 4 dan pusing. Pasien tidak muntah,
nampak jejas pada frontal kiri. Observasi TTV : TD = 100/80 mmHg, N =
82x/mnt, S = 36,4oC, P = 20x/mnt. Pasien bisa perawatan di rumah
sesuai permintaan pasien. Pasien bertanya kepada perawat apabila daerah
cedera di kepala bengkak |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
Istirahat |
||||
(b) |
kompres hangat |
||||
(c) |
Kompres air dingin |
||||
(d) |
istirahat dan beri minum obat |
||||
(e) |
Bila semakin bengkak berikan
kompres air biasa |
||||
|
|||||
107 |
Seorang
perempuan berusia 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan mual, muntah
dan tidak ingin makan. Usia kehamilan 8 minggu, G1P0A0 pemeriksaan tekanan
darah 110/80 mmHg, frekuensi nafas 20x/menit, frekuensi nadi 80x/menit, suhu
360 C. Hb 11 gr/dl. |
||||
Apakah pendidikan kesehatan yang tepat pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
Makan yang asam |
||||
(b) |
Makan sayur dan buah |
||||
(c) |
Makan makanan berbumbu |
||||
(d) |
Makan coklat sedikit sedikit |
||||
(e) |
Makan sedikit-sedikit tapi sering |
||||
|
|||||
108 |
Seorang bayi
perempuan, usia 1,5 tahun di rawat di RS anak dengan keluhan batuk sejak 7
hari yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik: keadaan umum lemah, kesadaran compos
mentis, suhu 38,50C, frekuensi nadi 135 x/menit, frekuensi napas
45x/menit. Terpasang O2 2 liter/menit. Auskultasi paru terdengar
rales pada lobus kanan dan kiri bawah. |
||||
Apakah prioritas tindakan keperawatan pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
observasi tanda sianosis |
||||
(b) |
observasi intake cairan |
||||
(c) |
berikan minum hangat |
||||
(d) |
melakukan isap lendir |
||||
(e) |
observasi pernapasan |
||||
|
|||||
109 |
Seorang anak
laki-laki usia 6 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan mual, muntah 1x, buang
air besar 3 x/hari dengan kosistensi encer. Hasil pengkajian keadaan umum
lemah, turgor kulit jelek, mata cekung, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi
napas 30x/menit, suhu 38,50C. Perawat memberikan tindakan
pemasangan infus RL 20 tetes/menit. |
||||
Apakah yang harus di evaluasi pada kasus
tersebut ? |
|||||
(a) |
mual muntah tidak terdapat |
||||
(b) |
frekuensi bab kembali normal |
||||
(c) |
tanda vital dalam batas normal |
||||
(d) |
anak dapat beraktivitas secara
normal |
||||
(e) |
tidak terlihat adanya tanda- tanda
dehidrasi |
||||
|
|||||
110 |
Seorang anak
laki-laki berusia 10 tahun dirawat di ruang anak RS dengan DHF. Anak mengeluh
nyeri otot, tulang dan sendi, sakit kepala serta mual dan ada muntah. Hasil
pengkajian: suhu : 37°C, frekuensi nadi 86x/mt, frekuensi nafas 26x/mt, RL
tes positif dan hasil lab trombosit 100.000/mm3. |
||||
Apakah prioritas tindakan keperawatan pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
monitor tanda-tanda vital,
capillary refill dan sirkulasi ektremitas |
||||
(b) |
monitor tanda-tanda meningkatnya
kekurangan cairan |
||||
(c) |
pertahankan intake dan output yang
adekuat |
||||
(d) |
monitor pemberian cairan intravena
|
||||
(e) |
monitor nilai laboratorium |
||||
|
|||||
111 |
Seorang balita
perempuan, berusia 5 tahun, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan belum
lancar berbicara. Orang tua mengatakan anaknya sulit bergaul. Hasil skrining
DDST ditemukan delayed di sector bahasa, caution di sektor social. |
||||
Apakah intervensi keperawatan yang harus
dilakukan pada kasus diatas ? |
|||||
(a) |
rujuk ke klinik tumbuh kembang
untuk pemeriksaan lebih lanjut |
||||
(b) |
anjurkan orang tua membawa anaknya
ke kelompok bermain |
||||
(c) |
anjurkan ibu untuk selalu
mendampingi anaknya |
||||
(d) |
latih anak untuk kemampuan bicara |
||||
(e) |
konsultasi ke ahli terapi wicara |
||||
|
|||||
112 |
Seorang anak perempuan, usia 12 tahun,
dirawat dengan anemia, harus segera dilakukan tranfusi darah karena Hb anak 7
mg/dl. Prosedur tidak bisa dilakukan karena nenek pasien menolak dengan
alasan tranfusi darah tidak diperbolehkan karena bertentangan dengan
keyakinan |
||||
Apakah tindakan yang harus dilakukan pada
kasus tersebut? |
|||||
(a) |
menghormati keinginan keluarga
karena menerapkan prinsip family center care |
||||
(b) |
meminta keluarga untuk mengisi
format lembar penolakan |
||||
(c) |
meminta bantuan tim medis lain
untuk menangani pasien |
||||
(d) |
menjelaskan tujuan dan prosedur |
||||
(e) |
merujuk pasien ke RS lain |
||||
|
|||||
113 |
Seorang
perempuan berusia 23 tahun, melahirkan 6 jam yang lalu di rumah sakit. Pasien
mengeluh keram pada perutnya, kontraksi uterus keras, kandung kencing
teraba kencang dan TFU setinggi pusat. Hasil pengkajian TD: 130/90 mmHg,
frekuensi nadi 90 x/menit, frekuensi nafasa 22 x/menit dan suhu: 37ºC. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus di atas ? |
|||||
(a) |
Massase abdomen |
||||
(b) |
Mengatur posisi pasien |
||||
(c) |
Mengajarkan teknik distraksi |
||||
(d) |
Mengajarkan teknik relaksasi |
||||
(e) |
Mengosongkan kandung kemih |
||||
|
|||||
114 |
Seorang
perempuan berusia 27 tahun datang ke puskesmas untuk memeriksakan
kehamilannya. Pasien hamil 33 minggu dengan status obstetri G4P2A1,
mengeluh kaki semakin bengkak. Dari hasil pemeriksaan fisik, didapatkan data
edema pada tungkai bawah, TD 110/70 mm/Hg, frekuensi napas 20x/menit,
frekuansi nadi 88 x/menit dan frekuensi DJJ 138 x/menit. |
||||
Apakah intervensi keperawatan yang sessuai
pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
Gunakan sepatu datar |
||||
(b) |
Tinggikan kaki saat tidur |
||||
(c) |
Jangan terlalu lama duduk |
||||
(d) |
Jangan terlalu lama berdiri |
||||
(e) |
Kurangi aktivitas sehari-hari |
||||
|
|||||
115 |
Seorang
perempuan berusia 21 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada
payudara kiri. Pasien mengatakan demam menggigil dan sudah 3 hari tidak
menyusui bayinya. Hasil pemeriksaan fisik tampak payudara membengkak dan
kemerahan, TD 120/80 mm/Hg, frekuensi napas 24 x/menit, frekuensi nadi 84
x/menit dan suhu 38,5oC. |
||||
Apakah tindakan keperawatan utama pada
kasus di atas ? |
|||||
(a) |
Menganjurkan perawatan payudara |
||||
(b) |
Menganjurkan untuk tetap menyusui |
||||
(c) |
Menganjurkan kompres hangat
payudara |
||||
(d) |
Menganjurkan banyak istirahat dan
makan |
||||
(e) |
Menganjurkan penggunaan pompa air
susu |
||||
|
|||||
116 |
Seorang
perempuan berumur 43 tahun datang ke puskesmas untuk pelayanan konseling KB.
Hasil anamnesa pasien mempunyai 6 orang anak dengan jenis kelamin laki-laki 3
orang dan 3 orang perempuan, riwayat haid teratur, tidak ada keluhan nyeri
saat haid dan mengeluh keputihan gatal dan berbau. TD 140 mmHg, frekuensi
nadi: 82x/menit dan frekuensi napas: 20 x/menit. kali/menit. |
||||
Apakah jenis alat kontrasepsi yang tepat
pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
IUD |
||||
(b) |
Pil KB |
||||
(c) |
Implant |
||||
(d) |
Tubektomi |
||||
(e) |
Vasektomi |
||||
|
|||||
117 |
Seorang perempuan
berusia 60 tahun dirawat di RS dengan tingkat kesadaran somnolen, sering
batuk, lendir tidak dapat dikeluarkan. Hasil pemeriksaan TD : 150/100 mmHg,
frekwensi nadi 82 X/menit, frekwensi napas 26 X/menit. Pasien akan dilakukan
tindakan pengisapan lendir (suction). Saat memasukkan selang, Pasien batuk
dan sesak napas. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat
untuk kasus di atas? |
|||||
(a) |
Memberikan oksigen nasal kanula |
||||
(b) |
Tetap melakukan tindakan
suctioning |
||||
(c) |
Menghentikan tindakan dan laporkan
ke dokter |
||||
(d) |
Mencabut selang suction dan
memberikan oksigen nasal kanul. |
||||
(e) |
Menghentikan suction selama batuk
dan sesak napas kemudian melanjutkan kembali |
||||
|
|||||
118 |
Seorang laki-laki berusia 62 tahun
berkunjung ke poli paru dengan keluhan kadang-kadang sesak dan batuk dahak
keluar banyak, badan terasa lemah. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital : TD:
100/60 mmHg; Suhu: 370 oC; Frekuensi pernapasan: 24
x/menit;Frekuensi Nadi: 86 x/menit, Hasil foto thoraks AP Paru terdapat
proses spesifik paru duplek. Sputum negatif TB. Saat ini perawat mengajarkan
cara batuk efektif. |
||||
Apakah kriteria evaluasi pada masalah
keperawatan utama kasus diatas ? |
|||||
(a) |
Nutrisi pasien terpenuhi |
||||
(b) |
Berat Badan mencapai ideal |
||||
(c) |
Mampu mendemonstrasikan batuk
efektif |
||||
(d) |
Mampu melakukan mobilitas tanpa
bantuan |
||||
(e) |
Mampu melakukan cuci tangan dengan
benar |
||||
|
|||||
119 |
Seorang
perempuan berusia 51 tahun dirawat di ruang jantung dengan keluhan sesak
nafas. Terinspeksi ada retraksi otot interkostal. Pasien merasa nyaman dengan
posisi semifowler. Pasien mengatakan pernah dirawat 2 tahun yang lalu karena
sakit jantung. Perawat akan melakukan pemeriksaan distensi vena jugularis. |
||||
Apakah posisi pasien yang tepat pada kasus
diatas ? |
|||||
(a) |
Fowler |
||||
(b) |
Semifowler |
||||
(c) |
Supinasi kiri |
||||
(d) |
Genu pectoral |
||||
(e) |
Supinasi kanan |
||||
|
|||||
120 |
- 478 - |
Jawaban : perfusi jaringan perifer |
|||
Seorang perempuan berusia 43 tahun dirawat
diruang kardiologi dengan riwayat nyeri dada kiri dan menjalar ke lengan
kiri. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg, denyut nadi 102
x/menit dengan karakter kecil dan lemah dan pernafasan 20 x/menit. Pasien
berkeringat dingin, akral pucat. Pasien mual ketika melihat makanan dan hanya
berbaring selama dirawat. |
|||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
diatas ? |
|||||
(a) |
persepsi sensori penglihatan |
||||
(b) |
perfusi jaringan perifer |
||||
(c) |
intoleransi aktifitas |
||||
(d) |
kebutuhan nutrisi |
||||
(e) |
pertukaran gas |
||||
|
|||||
121 |
Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang
bedah kondisi open fraktur femur 1/3 distal sinistra. Pasien mengeluh nyeri
dan terlihat luka terbuka dengan perdarahan aktif. Berdasarkan pemeriksaan
fisik kemungkinan ada pembuluh arteri femoralis yang rupture. Tanda vital
tekanan darah 90/65 mmHg, denyut nadi : 125 x/menit dan terpalpasi lemah. |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
diatas ? |
|||||
(a) |
nyeri akut |
||||
(b) |
persepsi sensori |
||||
(c) |
intoleransi aktifitas |
||||
(d) |
perfusi jaringan perifer |
||||
(e) |
perfusi jaringan serebral |
||||
|
|||||
122 |
Seorang
laki-laki berusia 62 tahun dirawat di ruang rawat penyakit dalam. Pasien
mengeluh badannya lemah, kurang nafsu makan, bengkak pada kedua kaki. Hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital menunjukan TD : 150/90 mmHg, Denyut nadi: 100
x/menit, Suhu : 37 oC. Hasil pemeriksaan laboratorium kreatinin
meningkat. |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
diatas ? |
|||||
(a) |
Resiko infeksi |
||||
(b) |
Kelebihan volume cairan |
||||
(c) |
Kerusakan integritas kulit |
||||
(d) |
Gangguan persepsi sensori |
||||
(e) |
Ketidakefektifan perfusi jaringan |
||||
|
|||||
123 |
Seorang
perempuan berobat ke poli THT dengan keluhan sering keluarkan cairan kuning
dan berbau dari telinga kanan. Pasien mengatakan pendengarannya menjadi
terganggu dan membuatnya malu dengan keadaan tersebut. |
||||
Apakah tindakan pertama yang tepat
dilakukan oleh perawat? |
|||||
(a) |
membersihkan cairan yang keluar
dari telinga dengan menggunakan kapas |
||||
(b) |
melakukan irigasi telinga untuk
membantu membersihkan sisa-sisa cairan |
||||
(c) |
menganjurkan klien berkonsultasi
langsung dengan dokter |
||||
(d) |
menganjurkan klien melakukan
pemeriksaan laboratorium |
||||
(e) |
melakukan pemeriksaan tes
pendengaran |
||||
|
|||||
124 |
Seorang
perempuan berusia 49 tahun berobat ke poliklinik dengan keluhan luka pada
tumit kaki kanan akibat di garuk, disertai mati rasa pada kedua kaki. Hasil
pemeriksaan: luka kemerahan dengan diameter 5 cm, tepi luka tampak menghitam.
Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus yang di alami sejak 5
tahun yang lalu, hasil pemeriksaan gula darah sewaktu 245 mg/dl. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang paling
tepat diberikan? |
|||||
(a) |
menjelaskan tentang diit DM |
||||
(b) |
melakukan perawatan luka pada kaki |
||||
(c) |
menganjurkan pasien untuk olahraga
teratur |
||||
(d) |
menjelaskan tentang penyebab
timbulnya luka |
||||
(e) |
menjelaskan tentang pentingnya
control teratur |
||||
|
|||||
125 |
Seorang
laki-laki berusia 36 tahun dirawat di ruang rawat bedah seteah menjalani
gastrectomy parsial karena mengalami kanker lambung. Klien mengeluh mual,
nyeri abdomen, kramp dan diare setelah makan. Hal ini diketahui perawat
sebagai dumping syndrome. |
||||
Apakah yang perlu disarankan perawat kepada
pasien tersebut ? |
|||||
(a) |
puasa 6-12 jam sebelum makan |
||||
(b) |
memasang selang nasogastric (NGT) |
||||
(c) |
makan sedikit tapi sering baik
makanan pada atau cair |
||||
(d) |
menurunkan porsi makanan yang
mengandung protein |
||||
(e) |
diet tinggi karbohidrat untuk
mempertahankan kadar glukosa |
||||
|
|||||
126 |
Seorang
laki-laki berusia 37 tahun, dirawat di ruang perawatan dengan keadaaan umum
lemah, kesadaran compos mentis, bedrest, mengeluh buang air besar
tidak lancar dan sudah 4 hari tidak buang air besar, disertai dengan
pengeluaran feses yang sulit, keras, dan mengedan, riwayat nyeri saat buang
air besar, intake cukup. Diagnosa medis : fraktur tibia, terapi: traksi. |
||||
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat
untuk kasus diatas ? |
|||||
(a) |
Konstipasi berhubungan dengan
immobilisasi |
||||
(b) |
Inkontinensia defekasi berhubungan
dengan disfungsi sfingter |
||||
(c) |
Konstipasi berhubungan dengan
dehidrasi |
||||
(d) |
Inkontinensia defekasi berhubungan
dengan immobilisasi |
||||
(e) |
Konstipasi berhubungan dengan
gangguan neurologis |
||||
|
|||||
127 |
Sebuah keluarga
tinggal bersama kedua orang tuanya yang sudah lansia. Salah satu orang tuanya
sering mengeluh kepala pusing, leher terasa kaku dan juga sering nyeri sendi.
Hasil wawancara dengan keluarga didapatkan data bahwa klien sering
makan makanan yang digoreng, suka jerohan dan makanan sea food. Klien juga
sulit diberikan pemahaman tentang kesehatan. |
||||
Apakah intervensi yang tepat untuk kasus di
atas ? |
|||||
(a) |
bantu keluarga mencari faktor
penyebab sakitnya klien |
||||
(b) |
bantu keluarga untuk mencari obat
pereda sakitnya klien |
||||
(c) |
bantu memodifikasi peran yang
selaras dengan harapan keluarga |
||||
(d) |
diskusikan dengan keluarga tentang
kebiasaan makan yang sehat |
||||
(e) |
anjurkan pada keluarga untuk
membawa klien berobat ke layanan kesehatan |
||||
|
|||||
128 |
Sebuah keluarga
dengan salah satu anggota keluarganya yang baru pulang dari opname di RS
dengan diagnosa Hipertensi. Selama ini keluarga mempunyai kebiasaan
menyediakan makanan yang asin dan lebih sering mengkonsumsi bahan makanan
yang berasal dari daging merah. |
||||
Apakah intervensi yang diperlukan keluarga
pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
perbaiki pola makan |
||||
(b) |
berikan obat secara tepat |
||||
(c) |
kolaborasi dengan tim medis |
||||
(d) |
pemanfaatan fasilitas kesehatan |
||||
(e) |
berikan edukasi tentang Hipertensi |
||||
|
|||||
129 |
Seorang
perempuan 54 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarga karena sudah satu minggu
dirumah sulit tidur, banyak bicara dan ngelantur, serta tidak mau mengurus
diri. Saat di bangsal diterima oleh perawat kondisi klien masih banyak
bicara, baju dan badan nampak lusuh dan bau. |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada klien
tersebut? |
|||||
(a) |
deficit perawatan diri |
||||
(b) |
isolasi social menarik diri |
||||
(c) |
gangguan proses pikir waham |
||||
(d) |
perubahan persepsi sensori
halusinasi |
||||
(e) |
gangguan konsep diri: harga diri
rendah |
||||
|
|||||
130 |
Seorang
laki-laki umur 32 tahun dirawat di RSJ sudah 1 bulan. Saat ini klien sudah
diizinkan pulang, keluarga senang bisa kumpul kembali namun masih ragu untuk
menerima klien karena tidak bisa memfasilitasi untuk kegiatan sehari-hari
selama di rumah. Perawat unit rehabilitasi menyarankan pada keluarga agar
klien ikut kegiatan rehabilitasi ketika sudah pulang. |
||||
Apakah rehabilitasi yang paling tepat
diprogramkan pada klien tersebut ? |
|||||
(a) |
day care |
||||
(b) |
night care |
||||
(c) |
konvensional |
||||
(d) |
day and night care |
||||
(e) |
sheltered workshop |
||||
|
|||||
131 |
Seorang
laki-laki usia 30 tahun dirawat di bangsal RSJ sudah 2 minggu. Klien dibawa
ke rumah sakit oleh keluarga dengan alasan suka menyendiri di kamar. Saat ini
klien masih sering menyendiri dan masih menolak untuk diajak mengikuti
kegiatan bersama teman-temannya. |
||||
Apakah terapi modalitas paling tepat pada
klien tersebut ? |
|||||
(a) |
TAK Sosialisasi |
||||
(b) |
TAK Orientasi realitas |
||||
(c) |
TAK Stimulasi sensori |
||||
(d) |
TAK Stimulasi persepsi |
||||
(e) |
TAK Penyaluran energi |
||||
|
|||||
132 |
Seorang
perempuan 32 tahun, dirawat di RSJ sudah 1 minggu karena dirumah pernah
mencoba untuk bunuh diri. Saat ini klien selalu menyendiri dikamar, jika
perawat mendekat selalu menunduk dan menghindar. Saat diajak berkenalan oleh
perawat tidak mau menjulurkan tangannya. Informasi dari keluarga klien orang
yang tertutup. |
||||
Apakah tindakan keperawatan utama pada
klien tersebut? |
|||||
(a) |
mengajarkan cara berkenalan |
||||
(b) |
menanyakan penyebab klien bunuh
diri |
||||
(c) |
menjelaskan keuntungan dan
kerugian bersosialisasi |
||||
(d) |
bekerjasama dengan keluarga untuk
mencari penyebab masalah |
||||
(e) |
mengawasi dan memastikan tidak ada
benda berbahaya disekitar klien |
||||
|
|||||
133 |
Seorang
laki-laki berusia 58 tahun dibawa ke UGD oleh keluarganya karena tersedak
waktu makan. Pasien memegangi leher, tidak bisa bicara, saat ditanya hanya
menunjuk ke lehernya. Menurut keluarga pasien tersedak saat makan di kantin
rumah sakit tersebut. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
abdominal thrust posisi terlentang |
||||
(b) |
abdominal thrust posisi berdiri |
||||
(c) |
head tilt-chin lift |
||||
(d) |
back blows |
||||
(e) |
jaw thrust |
||||
|
|||||
134 |
Saat memberikan
makanan kepada bayinya, tiba-tiba bayi tersebut tersedak, batuk dan
bersin-bersin, kemudian nafas tidak efektif. |
||||
Apakah tindakan yang harus dilakukan ibunya
untuk menolong bayi tersebut? |
|||||
(a) |
suction |
||||
(b) |
back blow 5 kali pada punggung |
||||
(c) |
abdominal thrust posisi berdiri |
||||
(d) |
abdominal thrust posisi terlentang |
||||
(e) |
chest thrust 5 kali dengan jari
telunjuk |
||||
|
|||||
135 |
Seorang
laki-laki berusia 35 tahun korban kecelakaan dibawa ke IGD karena mengalami
perdarahan pada luka di paha. Saat pengkajian ditemukan pasien tidak sadar
suara napas snoring, napas sesak, luka terbuka pada femur dextra, tampak
deformitas, terdapat krepitasi, tampak lemah, nadi teraba halus dan cepat,
akral dingin, CRT 3 detik. |
||||
Apakah tindakan keperawatan utama pada
kasus tersebut? |
|||||
(a) |
jaw trust |
||||
(b) |
lakukan suction |
||||
(c) |
miringkan kepala |
||||
(d) |
pasang oropharingeal |
||||
(e) |
gunakan nasopharyngeal |
||||
|
|||||
136 |
Seorang
laki-laki berusia 45 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas dibawa ke IGD
dengan kondisi tidak sadar, sianosis, napas 14x/menit, tidak ada sumbatan
jalan napas, nadi teraba 76x/menit, SPO2 93 - 95%. |
||||
Apakah prioritas masalah keperawatan pada
kasus tersebut? |
|||||
(a) |
gangguan pertukaran gas |
||||
(b) |
ketidakefektifan pola napas |
||||
(c) |
perubahan perfusi jaringan |
||||
(d) |
risiko ketidakefektifan pernapasan |
||||
(e) |
ketidakefektifan bersihan jalan
napas |
||||
|
|||||
137 |
Seorang
laki-laki usia 45 tahun dirawat di ruang jantung RS dengan keluhan nyeri dada
seperti ditusuk-tusuk menjalar ke bahu,leher disertai sesak. Hasil pengkajian
didapatkan ekspresi wajah meringis, gelisah, akral dingin, TD 140/90 mmHg,
frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, suhu tubuh 37,70C. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang pertama
kali dilakukan pada kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
observasi kemampuan aktivitas |
||||
(b) |
pertahankan tirah baring |
||||
(c) |
pantau tanda-tanda vital |
||||
(d) |
ajarkan teknik relaksi |
||||
(e) |
atur posisi pasien |
||||
|
|||||
138 |
Seorang
perempuan, usia 50 tahun, dirawat di RS dengan Diagnosis TBC, mengeluh sesak
napas, batuk berdahak disertai darah, berkeringat malam hari. Hasil
pengkajian didapatkan TD: 130/90mmHg, frekuensi nadi: 90x/menit, suhu tubuh: 37,80C,
frekuensi nafas : 27x/menit, bunyi nafas ronki (+). |
||||
Apakah prioritas masalah keperawatan pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
bersihan jalan napas tidak efektif |
||||
(b) |
perubahan perfusi jaringan |
||||
(c) |
kerusakan pertukaran gas |
||||
(d) |
perubahan volume udara |
||||
(e) |
pola napas tidak efektif |
||||
|
|||||
139 |
Seorang
laki-laki, umur 58 tahun dengan diagnosa Stroke Hemoragic dirawat di RS.
Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat penurunan kesadaran (Stupor), TD:
190/110 mmHg, frekeunsi nafas : 25x/menit, frekuensi nadi : 93x/menit. Pasien
telah dimiringkan ke sebelah kiri dan melonggarkan kerah baju. |
||||
Apakah tindakan keperawatan pada kasus
tersebut? |
|||||
(a) |
kepala dielevasi, tapi leher tidak
boleh ditekuk |
||||
(b) |
berikan oksigen sesuai kebutuhan |
||||
(c) |
monitor Tekanan Darah |
||||
(d) |
cek hasil laboratorium |
||||
(e) |
lakukan EKG |
||||
|
|||||
140 |
Seorang
laki-laki, usia 56 tahun, dirawat diruang perawatan RS, mengeluh kelemahan
anggota badan sebelah kiri, perawat melakukan pengkajian kelumpuhan pada
anggota wajah dengan meminta pasien agar memperlihatkan gigi. |
||||
Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan
perawat pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
anggota gerak diletakkan pada
posisi yang benar |
||||
(b) |
kaji kesimetrisan ekspresi
meringis |
||||
(c) |
menyingkirkan plester pada wajah |
||||
(d) |
kaji kemampuan pasien |
||||
(e) |
melihat respon pasien |
||||
|
|||||
141 |
Seorang
laki-laki, usia 35 tahun, dirawat diruang perawatan paru dengan diagnosis
asma mengeluh sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan sianosis pada bibir ,
ronchi, mengi, TD:130/90mmHg, frekuensi nafas :30x/menit, frekuensi nadi:
100x/menit, Suhu tubuh: 37,50C. |
||||
Apakah prioritas utama intervensi
keperawatan ? |
|||||
(a) |
berikan oksigen sesuai kebutuhan |
||||
(b) |
atur posisi pasien semi fowlers |
||||
(c) |
lakukan drainase postural |
||||
(d) |
atur posisi semi fowlers |
||||
(e) |
pantau saturasi oksigen |
||||
|
|||||
142 |
Seorang
laki-laki 49 tahun dirawat diruang keperawatan Rumah Sakit dengan keluhan
nyeri pada area dada kiri, rahang , bahu dan punggung sampai ke lengan. Hasil
pengkajian didapatkan TD: 160/100 mmHg, frekuensi nadi: 98x/menit, Suhu
tubuh: 370C, frekuensi nadi: 26x/menit, pasien tampak pucat. |
||||
Apakah pengkajian utama terkait
karakteristik nyeri pada kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
onset nyeri |
||||
(b) |
lokasi nyeri |
||||
(c) |
durasi nyeri |
||||
(d) |
sensasi nyeri |
||||
(e) |
perjalanan nyeri |
||||
|
|||||
143 |
Seorang
perempuan, usia 36 tahun, dengan riwayat penyakit asma setelah dirawat
diperbolehkan pulang. Perawat mengajarkan menggunakan inhaler. Langkah
pertama lepaskan penutup dan kocok inhaler. |
||||
Apakah tahap selanjutnya yang diajarkan ? |
|||||
(a) |
pegang kaleng dengan posisi tegak
dengan jari telunjuk diatas dan ibu jari di bawah |
||||
(b) |
letakkan bagian mulut 1-2 inci
(2,5 – 5 cm) dari mulut yang terbuka |
||||
(c) |
mulai dengan napas pelan dan dalam |
||||
(d) |
tahan napas paling tidak 5 – 10 detik |
||||
(e) |
buang napas melalui mulut |
||||
|
|||||
144 |
Seorang
laki-laki 35 tahun dirawat diruang perawatan paru Rs dengan diagnosis asma,
mengeluh sesak napas, hasil pengkajian perawat diketahui Pernapasan cuping
hidung, mengi, TD:130/90mmHg, frekuensi nafas:30x/menit, frekuensi nadi:
100x/menit, Suhu tubuh: 37,50C. |
||||
Apakah prioritas masalah keperawatan pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
bersihan jalan napas tidak
effektif |
||||
(b) |
perfusi jaringan tidak effektif |
||||
(c) |
gangguan pertukaran gas |
||||
(d) |
pola napas tidak effektif |
||||
(e) |
kecemasan |
||||
|
|||||
145 |
Seorang
laki-laki, usia 46 tahun, setelah dirawat dengan diagnosa medis Angina
Pektoris diperbolehkan untuk pulang. Perawat memahami bahwa pasien harus
mengetahui mengenai faktor resiko mengontrol penyakit sangatlah penting. |
||||
Apakah prioritas pendidikan kesehatan pada
kasus tersebut ? |
|||||
(a) |
menghindari aktivitas atau
kebiasaan yang memicu penyakit |
||||
(b) |
merencanakan program olahraga
harian |
||||
(c) |
instruksikan untuk berhenti
merokok |
||||
(d) |
dorong untuk menjaga berat badan |
||||
(e) |
manajemen hipertensi harian |
||||
|
|||||
146 |
Seorang perawat
telah melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga, didapatkan data bahwa
seorang laki-laki usia 56 tahun mengeluh batuk dan sesak napas, badan lemah,
nafsu makan menurun. Keluarga belum membawa klien ke Puskesmas. Saat ini
klien masih tetap bekerja meskipun sakit. |
||||
Apakah masalah keperawatan yang utama pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
gangguan menelan |
||||
(b) |
gangguan istirahat/tidur |
||||
(c) |
koping yang tidak efektif |
||||
(d) |
ketidakefektifan kebersihan jalan
napas |
||||
(e) |
gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh |
||||
|
|||||
147 |
Seorang
perempuan usia 35 tahun di sebuah keluarga mengatakan anaknya usia 12 bulan
belum pernah diimunisasi, karena khawatir anaknya sakit setelah disuntik
imunisasi. Keuarga jarang membawa anaknya ke Posyandu, sehingga tidak pernah
mengikuti penyuluhan tentang imunisasi |
||||
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
kecemasan |
||||
(b) |
kekhawatiran |
||||
(c) |
kurangnya pengetahuan |
||||
(d) |
risiko gangguan pertumbuhan |
||||
(e) |
kesiagaan meningkatkan pengetahuan
|
||||
|
|||||
148 |
Hasil pengkajian
perawat keluarga ditemukan seorang laki-laki berusia 20 tahun, suka melamun,
selama ini hanya memendam permasalahan yang dialami, susah dalam
mengungkapkan permasalahannya, malas bicara dengan orang lain dan jarang
tersenyum. |
||||
Apakah masalah keperawatan yang tepat
pada kasus diatas? |
|||||
(a) |
konflik peran orang tua |
||||
(b) |
koping individu tidak efektif |
||||
(c) |
proses keluarga disfungsional |
||||
(d) |
risiko penurunan prestasi belajar |
||||
(e) |
risiko gangguan keamanan dan
keselamatan |
||||
|
|||||
149 |
Sebuah keluarga
dengan salah satu anggota keluarganya menderita gatal gatal pada seluruh
badannya dan sudah ada tanda tanda infeksi. Kondisi rumah tampak kotor, banyak
hewan ternak yang keluar masuk rumah, bangunan rumah semi permanen. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang pertama
dilakukan pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
memodifikasi lingkungan dengan
benar |
||||
(b) |
memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada |
||||
(c) |
memberikan pengobatan yang cepat
dan tepat |
||||
(d) |
memberikan dukungan yang positif
kepada pasien |
||||
(e) |
menyediakan ramuan tradisional
selain obat dari dokter |
||||
|
|||||
150 |
Sebuah keluarga
dengan salah satu anggota keluarganya menderita bisul pada seluruh badannya, terasa
gatal dan sudah ada tanda tanda infeksi. Dengan kondisi ekonomi yang kurang,
keluarga mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan apakah pergi ke
puskesmas atau diobati sendiri dengan jamu jamu tradisional atau tanaman
obat. |
||||
Apakah intervensi keperawatan yang pertama
kali dilakukan pada kasus diatas ? |
|||||
(a) |
jelaskan pada keluarga faktor
penyebab sakitnya klien |
||||
(b) |
bantu keluarga untuk mencari obat
pereda sakitnya klien |
||||
(c) |
diskusikan dengan keluarga tentang
kebiasaan makan yang sehat |
||||
(d) |
anjurkan memodifikasi peran yang
selaras dengan harapan keluarga |
||||
(e) |
anjurkan pada keluarga untuk
membawa klien berobat ke layanan kesehatan |
||||
|
|||||
151 |
Seorang perawat puskesmas melakukan
kunjungan rumah keluarga, ditemukan salah satu anggota keluarga mengalami
kelumpuhan pada anggota gerak sebelah kanan, selama di rumah klien hanya
berbaring saja dan segala aktifitasnya dibantu. Saat ini sudah terjadi
decubitus pada pantat dan kaki klien. Perawat merumuskan masalah keperawatan
kerusakan integritas kulit. |
||||
Apakah penyebab utama masalah keperawatan
keluarga pada kasus di atas ? |
|||||
(a) |
ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah |
||||
(b) |
ketidakmampuan keluarga mengambil
keputusan |
||||
(c) |
ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga |
||||
(d) |
ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan rumah |
||||
(e) |
ketidakmampuan keluarga
menggunakan fasilitas kesehatan |
||||
|
|||||
152 |
Sebuah keluarga
tinggal bersama kedua orang tuanya yang sudah lansia. Salah satu orang tuanya
sering mengeluh kepala pusing, leher terasa kaku dan juga sering nyeri sendi.
Hasil wawancara dengan keluarga didapatkan data bahwa klien sering makan
makanan yang digoreng, suka jerohan dan makanan sea food. Klien juga sulit
diberikan pemahaman tentang kesehatan. |
||||
Apakah intervensi yang tepat untuk kasus di
atas ? |
|||||
(a) |
bantu keluarga mencari faktor
penyebab sakitnya klien |
||||
(b) |
bantu keluarga untuk mencari obat
pereda sakitnya klien |
||||
(c) |
bantu memodifikasi peran yang
selaras dengan harapan keluarga |
||||
(d) |
diskusikan dengan keluarga tentang
kebiasaan makan yang sehat |
||||
(e) |
anjurkan pada keluarga untuk
membawa klien berobat ke layanan kesehatan |
||||
|
|||||
153 |
Seorang
perempuan, usia 30 tahun, dirawat di kamar bersalin mengeluh mules tidak
tertahan dan ingin mengedan. Hasil pemeriksaan TD 120/80 mmHg Nadi 78 x/menit
suhu 36,80C. His 3x/10menit, lama kontraksi 20-40 detik DJJ 130
x/menit penurunan kepala 3/5, perineum tampak menonjol, dan anus membuka. |
||||
Apakah tindakan keperawatan yang harus
dilakukan perawat pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
menganjurkan keluarga untuk
mendampingi proses persalinan |
||||
(b) |
memastikan pasien inpartu kala II
dengan periksa dalam |
||||
(c) |
menyiapkan alat-alat untuk
pertolongan persalinan |
||||
(d) |
memimpin pasien untuk mengedan
yang baik |
||||
(e) |
memantau kemajuan persalinan |
||||
|
|||||
154 |
Seorang
perempuan usia 22 tahun, G1P0A0 kehamilan 38 minggu, mengeluh sejak 8 jam
yang lalu perut terasa mules, celana dalam basah dan sudah sering diganti.
Cairan ketuban jernih, dilatasi cervik 6 cm, denyut jantung janin 140x/menit,
suhu tubuh 37,5OC, nadi 88x/menit, respirasi 14x/menit. |
||||
Apakah prioritas masalah keperawatan pada
kasus tersebut? |
|||||
(a) |
risiko infeksi maternal dan cedera
pada janin |
||||
(b) |
risiko tinggi kekurangan volume
cairan |
||||
(c) |
perubahan eliminasi urine |
||||
(d) |
perubahan intake nutrisi |
||||
(e) |
ketidaknyamanan |
||||
|
|||||
155 |
Seorang
perempuan, usia 30 tahun, di kamar bersalin dengan G3 P1 A1, HPHT 26 Desember
2018, mengeluh mules-mules sejak 7 jam yang lalu, dan keluar lendir darah,
hasil pemeriksaan TD 120/70 mmHg Nadi 82 x/menit Pernapasan 20 x/menit Suhu
37oC, TFU 37 cm, bokong di sisi kanan dan bagian-bagian kecil
disisi kiri ibu, presentasi kepala, his 3x/10 menit durasi 40-60 detik DJJ
134 x/menit dan hasil periksa dalam pembukaan 6 cm penurunan kepala Hodge III
selaput ketuban utuh. |
||||
Apakah langkah selanjutnya yang harus
dilakukan oleh perawat ? |
|||||
(a) |
menilai jalan lahir |
||||
(b) |
mengisi partograp |
||||
(c) |
memecahkan ketuban |
||||
(d) |
memimpin persalinan |
||||
(e) |
melakukan kolaborasi pemberian
syntosinon drip |
||||
|
|||||
156 |
Perawat keluarga
melakukan kunjungan rumah pada keluarga dengan anak usia sekolah. Hasil
kunjungan didapatkan data bahwa anak mengeluh batuk berlendir yang dialami
sejak seminggu yang lalu, riwayat alergi debu, hasil observasi pernafasan:
24x/menit. Ventilasi dan pencahayaan kamar tidur kurang. Keluarga hanya mampu
menyebutkan pengertian ISPA secara umum. |
||||
Apakah implementasi keperawatan yang
pertama kali diberikan kepada keluarga ? |
|||||
(a) |
Menganjurkan untuk memeriksakan
diri ke pusat pelayanan kesehatan |
||||
(b) |
Mengajarkan tehnik relaksasi nafas
dalam dan batuk efektif |
||||
(c) |
Memberikan pendidikan kesehatan
tentang ISPA |
||||
(d) |
Menganjurkan membuka jendela
setiap pagi |
||||
(e) |
Menganjurkan untuk tes alergi |
||||
|
|||||
157 |
Laki-laki 58
tahun di bawa ke RS dengan keluhan nyeri dada disebelah kiri yang menjalar
kebahu kiri dan punggung setelah berolah raga. Dari pengkajian fisik
didapatkan data : frekuensi nadi 96 x/menit, frekuensi pernapasan 28 x/
menit, TD 140/100 mmHg, bibir dan ujung-ujung jari sianosis, dan dari hasil
EKG menunjukkan pasien mengalami MCI. |
||||
Apakah masalah keperawatan prioritas yang
terjadi pada pasien ? |
|||||
(a) |
Nyeri |
||||
(b) |
Intoleransi aktivitas |
||||
(c) |
Gangguan irama jantung |
||||
(d) |
Penurunan cardiac output |
||||
(e) |
Perfusi jaringan periper tidak
efektif |
||||
|
|||||
158 |
Seorang
perempuan usia 60 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan
pandangan kabur dan baal pada ekstremitas bawah. Saat dikaji pasien
mengatakan banyak makan dan minum tetapi badan mudah lemah, cepat haus dan
sering BAK. Hasil pemeriksaan terjadi penurunan BB5 kg dalam waktu 2 bulan,
kulit kering, terdapat callus dan kutu air pada sela-sela kaki yang tidak
disadari pasien,GDS 310 mg/dl. |
||||
Apakah penyuluhan yang tepat pada kasus
tersebut ? |
|||||
(a) |
Anjurkan kontrol rutin gula darah |
||||
(b) |
Ajarkan tentang perawatan kaki |
||||
(c) |
Ajarkan senam diabetes melitus |
||||
(d) |
Anjurkan penggunaan alas kaki |
||||
(e) |
Ajarkan cara pemeriksaan kaki |
||||
|
|||||
159 |
Seorang
perempuan berusia 27 tahun, hamil usia 16 minggu, datang ke puskesmas
untuk memeriksakan kehamilan. Pasien mengatakan hari pertama haid terakhirnya
adalah tanggal 15 Mei 2018. |
||||
Kapan tanggal taksiran persalinan pada
kasus diatas? |
|||||
(a) |
15 Januari 2019 |
||||
(b) |
15 Februari 2019 |
||||
(c) |
18 Februari 2019 |
||||
(d) |
22 Februari 2019 |
||||
(e) |
28 Februari 2019 |
||||
|
|||||
160 |
Seorang
laki-laki, berusia 50 tahun dirawat dengan keluhan sesak nafas dan batuk.
Hasil pengkajian sulit mengeluarkan dahak purulen, badan terasa lemas, mual
dan nafsu makan turun. Pasien mengatakan belum mengetahui tentang penyakitnya,
suhu : 36,5 oC, tekanan darah : 110/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit,
frekuensi nafas 32 kali /menit, hasil auskultasi wheezing, ronchi. |
||||
Apakah kriteria hasil yang tepat terkait
masalah keperawatan pada pasien tersebut? |
|||||
(a) |
Pasien mengerti penyakitnya |
||||
(b) |
Nafsu makan meningkat |
||||
(c) |
Sesak nafas berkurang |
||||
(d) |
Pasien dapat beraktifitas |
||||
(e) |
Suhu tubuh normal |
||||
|
|||||
161 |
Seorang wanita
berusia 55 tahun, sudah 1 tahun ini menderita DM tipe 2. Klien tidak pantang
saat makan dan tidak pernah melakukan olah raga dan terdapat luka ganggren di
kaki kanan. Saat dibawa ke puskesmas perawat memberikan penyuluhan kesehatan
tentang penyebab, tanda gejala, komplikasi dan menjelaskan menu dan porsi
makanan yang dimakan. |
||||
Apakah peran perawat tersebut? |
|||||
(a) |
Care giver |
||||
(b) |
Pendidik |
||||
(c) |
Motivator |
||||
(d) |
Konsultan |
||||
(e) |
Konselor |
||||
|
|||||
162 |
Seorang pasien
usia 57 tahun didiagnosa Diabetes insipidus, saat dilakukan pemeriksaan
pasien mengeluh mudah haus, tidak nafsu makan, mudah lelah, stamina berkurang,
BB pasien menurun 10 %. Perawat mendiagnosa pasien dengan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. |
||||
Apakah intervensi kolaborasi yang tepat
untuk pasien tersebut? |
|||||
(a) |
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah nutrisi yang dibutuhkan pasien |
||||
(b) |
Anjurkan pasien makan dalam porsi
sedikit tapi sering, makan makanan selagi hangat |
||||
(c) |
Monitor masukan makanan/ cairan
dan hitung intake kalori harian |
||||
(d) |
Monitor adanya penurunan berat
badan |
||||
(e) |
Kolaborasi pemberian cairan IV |
||||
|
|||||
163 |
Seorang
laki-laki berusia 57 tahun sedang dirawat pada hari perawatan 14 di Ruang
Penyakit Dalam dengan diagnosa medis Stroke hemoragik. Saat masuk rumah sakit
klien dipasang selang lambung untuk mencegah aspirasi. Saat ini klien direncanakan
untuk pelepasan selang lambung. Tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 79
kali per menit, frekuensi pernapasan 17 kali per menit, suhu 36°C, dan
tingkat kesadaran kompos mentis. |
||||
Apakah evaluasi yang perlu dilakukan
perawat pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
Jumlah cairan lambung |
||||
(b) |
Bising usus |
||||
(c) |
Posisi selang lambung |
||||
(d) |
Kemampuan menelan |
||||
(e) |
Adanya nyeri telan |
||||
|
|||||
164 |
Seorang
perempuan berusia 27 tahun usia kehamilan 10 minggu datang ke BPM mengeluh
mual dan muntah setiap habis makan dengan hasil pemeriksaan K/U baik,TD
110/80mmHg Nadi 88x/mnt Temp 36 C. |
||||
Apakah tindakan yang tepat pada kasus
tersebut ? |
|||||
(a) |
Makan makanan asam |
||||
(b) |
Makan makanan pedas |
||||
(c) |
Makan cokelat sedikit demi sedikit |
||||
(d) |
Makan sedikit-sedikit tetapi sering |
||||
(e) |
Makan makanan yang mengandung
santan |
||||
|
|||||
165 |
Seorang
laki-laki berusia 25 di bawa ke rumah sakit akibat cedera saat bermain sepak
bola. Pasien mengeluh kaki pada bagian paha nyeri saat digerakan, Setelah
dilakukan pemeriksaan diagnostik terdapat robekan pada otot biceps femoris. |
||||
Apakah masalah utama pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
Nyeri akut |
||||
(b) |
Resiko infeksi |
||||
(c) |
Defisit self care |
||||
(d) |
Defisit knowledge |
||||
(e) |
Hambatan mobilitas fisik |
||||
|
|||||
166 |
Seorang
laki-laki usia 38 thn dibawa ke IGD sebuah RS akibat kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh nyeri dan perdarahan pada mulut dan kaki yang
luka. Keadaan umum tampak lemah, pucat dan akral dingin. Pemeriksaan
fisik didapatkan kesadaran composmentis, HR: 122 kali/menit, RR: 24
kali/menit, BP: 100/60 mmHg. Tanda-tanda vital. Hasil lab di dapatkan Hb: 6
gr/dl, trombosit: 175.000 ui , Ht: 16%. |
||||
Apakah intervensi keperawatan utama pada
pasien tersebut? |
|||||
(a) |
Kaji pengisian ulang kapiler |
||||
(b) |
Kaji skala nyeri dan akral pasien |
||||
(c) |
Observasi adanya tanda kerja fisik
(dispnea) |
||||
(d) |
Mengatur posisi pasien pada posisi
semi fowler |
||||
(e) |
Catat respon fisiologi klien
terhadap perdarahan |
||||
|
|||||
167 |
Seorang
laki-laki usia 38 thn dibawa ke rumah sakit akibat kecelakaan lalu lintas.
Pasien mengeluh nyeri dan perdarahan pada mulut dan kaki yang luka. Keadaan
umum tampak lemah, pucat dan akral dingin. Pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran composmentis, HR: 122 kali/menit, RR: 24 kali/menit, BP: 100/60
mmHg. Tanda-tanda vital. Hasil lab di dapatkan Hb: 6 gr/dl, trombosit:
175.000 ui , Ht: 16%. |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut? |
|||||
(a) |
Gangguan perfusi jaringan b.d
menurunnya kapasitas pembawa oksigen |
||||
(b) |
penurunan volume cairan b.d output
berlebihan (perdarahan) |
||||
(c) |
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
adanya luka pada kaki |
||||
(d) |
Resiko tinggi infeksi b.d adanya
luka pada kaki |
||||
(e) |
Intoleransi aktifitas b.d
kelemahan fisik |
||||
|
|||||
168 |
Seorang
laki-laki berusia 35 tahun mengalami henti napas dan henti jantung di ruang
unit gawat darurat. Perawat langsung melakukan tindakan resusitasi jantung
paru (RJP) selama 2 menit, setelah itu perawat mengevaluasi keadaan pasien,
ternyata denyut nadi korban ada dan nafas tidak ada. |
||||
Apakah tindakan selanjutnya yang harus
dilakukan? |
|||||
(a) |
Melakukan kembali tindakan
resusitasi jantung paru |
||||
(b) |
Merujuk pasien ke sarana pelayanan
kesehatan terdekat |
||||
(c) |
Memberikan bantuan nafas sebanyak
10 kali selama dua menit |
||||
(d) |
Memberikan bantuan nafas sebanyak
20 kali selama dua menit |
||||
(e) |
Memposisikan klien ke dalam posisi
miring mantap (recovery position) |
||||
|
|||||
169 |
Seorang
laki-laki usia 38 thn dibawa ke IGD sebuah RS akibat kecelakaan lalu lintas.
Pasien mengeluh nyeri dan perdarahan pada mulut dan kaki yang luka. Keadaan
umum tampak lemah, pucat dan akral dingin. Pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran composmentis, HR: 122 kali/menit, RR: 24 kali/menit, BP: 100/60
mmHg. Tanda-tanda vital. Hasil lab di dapatkan Hb: 6 gr/dl, trombosit:
175.000 ui , Ht:16%. |
||||
Apakah intervensi keperawatan utama pada
pasien tersebut? |
|||||
(a) |
Kaji pengisian ulang kapiler |
||||
(b) |
Kaji skala nyeri dan akral pasien |
||||
(c) |
Observasi adanya tanda kerja fisik
(dispnea) |
||||
(d) |
Mengatur posisi pasien pada posisi
semi fowler |
||||
(e) |
Catat respon fisiologi klien
terhadap perdarahan |
||||
|
|||||
170 |
Seorang
laki-laki usia 38 tahun dibawa ke rumah sakit akibat kecelakaan lalu lintas.
Pasien mengeluh nyeri dan perdarahan pada mulut dan kaki yang luka. Keadaan
umum tampak lemah, pucat dan akral dingin. Pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran composmentis, HR: 122 kali/menit, RR: 24 kali/menit, BP: 100/60
mmHg. Tanda-tanda vital. Hasil lab di dapatkan Hb: 6 gr/dl, trombosit:
175.000 ui , Ht: 16%. |
||||
Apakah masalah keperawatan utama pada
pasien tersebut? |
|||||
(a) |
Gangguan perfusi jaringan b.d
menurunnya kapasitas pembawa oksigen |
||||
(b) |
penurunan volume cairan b.d output
berlebihan (perdarahan) |
||||
(c) |
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
adanya luka pada kaki |
||||
(d) |
Resiko tinggi infeksi b.d adanya
luka pada kaki |
||||
(e) |
Intoleransi aktifitas b.d
kelemahan fisik |
||||
|
|||||
171 |
Seorang
perempuan berusia 30 tahun hamil 37 minggu datang memeriksa rutin
kehamilannya. Anda melakukan pemeriksaan Leopold langkah 1 menemukan pada
bagian fundus teraba masa lunak, kurang bundar dan kurang melenting. |
||||
Apakah interpretasi keperawatan yang tepat
dari temuan ini ? |
|||||
(a) |
Masa yang diraba adalah bagian
kepala anak |
||||
(b) |
Masa yang teraba adalah bagian
punggung |
||||
(c) |
Masa yang diraba adalah
ekstremitas anak |
||||
(d) |
Masa yang diraba adalah bokong
anak |
||||
(e) |
Presentasinya adalah sungsang |
||||
|
|||||
172 |
Seorang
perempuan usia 29 tahun hamil 32 minggu G2 P1 A0, memeriksakan diri ke klinik
kebidanan. Anda melakukan pemeriksaan Leopold dan menemukan presentasi kepala
serta punggung janin di sisi kanan ibu. |
||||
Manakah lokasi terbaik mendengar detak
jantung janin pada kasus tersebut? |
|||||
(a) |
Kuadran kanan bawah |
||||
(b) |
Kuadran kiri bawah |
||||
(c) |
Kuadran kanan atas |
||||
(d) |
Kuadran kiri atas |
||||
(e) |
Di sekitar pusat |
||||
|
|||||
173 |
Seorang
perempuan berusia 32 tahun G3 P1 A1 umur kehamilan 36 minggu, datang ke
Puskesmas untuk pemeriksaan rutin. Anda melakukan pemeriksaan Leopold Langkah
3 meraba masa keras, bulat, dan melenting di area supra pubik. |
||||
Apakah interpretasi yang benar berdasarkan
masa yang anda raba ? |
|||||
(a) |
Bokong karena presentasinya
sungsang |
||||
(b) |
Masa yang diraba adalah bagian
kecil janin |
||||
(c) |
Masa yang diraba adalah bagian
kepala janin |
||||
(d) |
Masa yang teraba adalah bagian
punggung janin |
||||
(e) |
Masa yang diraba adalah kandung
kemih terisi penuh |
||||
|
|||||
174 |
Seorang
perempuan usia 28 tahun hamil 28 minggu G1 P0 A0 terinfeksi HIV namun belum ditemukan
antibody anti-HIV dalam darahnya. Perawat yang menangani pasien membantu
mencegah penularan kepada orang lain dan kepada bayinya. |
||||
Apakah nasehat perawat untuk mencegah
penularan ? |
|||||
(a) |
Sebaiknya absen hubungan seks |
||||
(b) |
Sebaiknya ibu menjalani terapi ARV
|
||||
(c) |
Gunakan kondom lebih aman dan
efektif |
||||
(d) |
Sebaiknya persalinan pervaginam
lebih aman |
||||
(e) |
Seks tanpa perlindungan sampai tes
darah HIV (+) |
||||
|
|||||
175 |
Seorang
perempuan 27 tahun, G2P1A0 pergi ke puskesmas untuk melakukan ANC, pasien
mengeluh badan terasa lemah dan lelah, tidak ada nafsu makan, sering mual dan
muntah. Hasil pengkajian perawat; TD 100/80 mmHg, frekuensi nadi 60 x/menit,
suhu 36,5◦C, frekuensi napas 24 x/menit, BB 52 Kg, TB 165 cm, conjungtiva tidak
anemis. Hasil lab; Hb 11 gr%, golongan darah B |
||||
Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk
kasus diatas ? |
|||||
(a) |
nyeri akut |
||||
(b) |
intoleransi aktivitas |
||||
(c) |
defisit perawatan diri |
||||
(d) |
nutrisi kurang dari kebutuhan |
||||
(e) |
defisit pengetahuan tentang
perawatan payudara |
||||
|
|||||
176 |
Seorang perempuan 27 tahun telah melahirkan
bayi laki-laki BB 2550 gram, PB 49 cm, LK 33 cm , LD 32 cm. Hasil penilaian
APGAR menit pertama : 7, kemudian perawat melakukan pemeriksaan reflek & hasilnya
tidak ada respon secara lengkap dan konsisten terhadap bunyi atau adanya
gerakan mendadak. |
||||
Apakah jenis reflek yang dilakukan
pemeriksaan oleh perawat tersebut ? |
|||||
(a) |
moro |
||||
(b) |
rooting |
||||
(c) |
sucking |
||||
(d) |
grasping |
||||
(e) |
palmar graps |
||||
|
|||||
177 |
Seorang perempuan usia 20 tahun baru
menikah 2 minggu yang lalu. Klien pergi ke Praktik Bidan Mandiri untuk
berkonsultasi tentang keluarga berencana. Klien bingung untuk menggunakan
metode KB apa yang dapat digunakan. |
||||
Apakah prioritas metode kontrasepsi efektif
yang dapat gunakan oleh klien tersebut ? |
|||||
(a) |
tubektomi |
||||
(b) |
suntikan |
||||
(c) |
implant |
||||
(d) |
AKDR |
||||
(e) |
pil |
||||
|
|||||
178 |
Seorang
perempuan usia 22 tahun ke poli kandungan. Hasil pengkajian perawat; TD
120/80 mmHg, frekuensi nadi 60 x/mnt, suhu 37,5◦C , frekuensi napas 24 x/mnt,
BB 52 Kg, TB 165 cm, conjungtiva tidak anemis. Hasil lab; Hb 11,5 gr%,
golongan darah B dan ditemukan adanya tanda kemungkinan kehamilan. |
||||
Apakah tanda kemungkinan kehamilan yang
ditemukan perawat diatas ? |
|||||
(a) |
denyut jantung janin terdengar |
||||
(b) |
adanya pembesaran rahim |
||||
(c) |
adanya morning sicknes |
||||
(d) |
berat badan meningkat |
||||
(e) |
amenorea |
||||
|
|||||
179 |
Seorang
perempuan usia 20 tahun, melahirkan bayi laki-laki 12 jam yang lalu dirawat
ruang nifas. Berdasarkan pengkajian perawat maternitas, ditemukan data; TD=
100/80 mmHg, frekuensi nafas 24 x/menit, frekuensi nadi 60 x/menit, pasien
mengatakan bahwa pembalutnya belum diganti, dan terlihat pakaian bagian bawah
kurang bersih (terlihat bekas darah yang sudah mengering). |
||||
Apakah tindakan prioritas yang harus
dilakukan pada kasus diatas ? |
|||||
(a) |
perawatan payudara |
||||
(b) |
melakukan vulva hygiene |
||||
(c) |
pemberian nutrisi masa nifas |
||||
(d) |
membantu untuk melakukan
mobilisasi dini |
||||
(e) |
memberikan motivasi untuk
melakukan perawatan diri |
||||
|
|||||
180 |
Seorang
perempuan usia 31 tahun,melahirkan bayi perempuan 4 hari yang lalu, pada saat
perawat melakukan pemeriksaan fisik juga anamnesa di poli KIA, ditemukan
data; TD= 110/80 mm/Hg, frekuensi nafas 24 X/mnt, frekuensi nadi 60 X/mnt,
Suhu 38,5° C terlihat payudara kurang bersih, terasa padat dan hangat pada
saat dipalpasi dan klien merasakan nyeri pada payudaranya serta ASInya keluar
tidak lancar. |
||||
Apakah prioritas tindakan keperawatan yang
harus dilakukan pada kasus diatas? |
|||||
(a) |
penyuluhan kesehatan tentang
nutrisi |
||||
(b) |
mengajarkan perawatan payudara |
||||
(c) |
mengajarkan cara meneteki bayi |
||||
(d) |
mengajarkan senam nifas |
||||
(e) |
penyuluhan tentang KB |
||||
Comments
Post a Comment