Pertanyaan Seputar Investasi Reksadana Yang Harus Anda Ketahui

Mengapa Perlu Investasi ?

Sejak zaman dahulu kala kita selalu diajarkan untuk menabung. Nabung di celengan tanah liat, celengan bambu, setelah itu beregenerasi ke celengan plastis, celengan seng dan sekarang anak-anak mulai dari SD sudah mudah bisa nabung di Bank khusus untuk simpanan pelajar. Memang saat ini masih banyak yang menggunakan tabungan seperti yang saya sampaikan tadi terutama mereka yang tinggal di desa atau di kampung.

Saat ini hampir semua orang mempunyai tabungan di bank untuk berbagai macam keperluan.

Kalau investasi kan ada resiko ?

Investasi apapun pasti mengandung risiko. Yang nyaris tanpa risiko itu memang hanya tabungan dan deposito karena ada penjaminan dari LPS alias Lembaga Penjaminan Simpanan. Sekarang anda punya 2 pilihan yaitu : menabung yang nyaris tanpa risiko tapi jangka panjang anda tambah miskin karena kalah dengan inflasi atau anda ambil risiko untuk memastikan hidup anda di masa depan menjadi lebih baik. Pilih yang mana ?

Pertanyaan Seputar Investasi Reksadana Yang Harus Anda Ketahui

Sekarang ini sebenarnya nyaris tidak ada pilihan selain berani mengambil risiko, maka kalau anda mau berinvestasi yang harus anda pahami pertama kali adalah bagaimana mengelola risiko yang akan kita hadapi. Semakin mampu anda mengelola risiko maka dampak buruk menjadi semakin kecil dan manfaat yang anda akan dapatkan akan semakin besar. Secara umum ada 3 prinsip investasi dan risiko itu adalah :
  1. SEMAKIN TINGGI PERTUMBUHAN SUATU INVESTASI MAKA RISIKO YANG DIHADAPI JUGA MAKIN TINGGI ATAU DIKENAL DENGAN ISTILAH HIGH RETURN – HIGH RISK
  2. SEMAKIN TINGGI ILMU SESEORANG MAKA SEMAKIN KECIL RISIKO YANG AKAN DIA HADAPI ATAU NANTI KITA KENAL DENGAN ISTILAH HIGH RETURN – HIGH KNOWLEDGE – LOW RISK
  3. JANGAN TEMPATKAN INVESTASI DALAM 1 JENIS INSTRUMEN SAJA ATAU DIKENAL DENGAN ISTILAH DIVERSIFIKASI.

Bagaimana caranya kalau saya hanya mempunyai uang 1 juta tetapi ingin mendapatkan keuntungan yang setara dengan 1 miliar ?

Caranya kumpulkan saja ramai-ramai orang, teman-teman atau keluarga yang mau ikut hingga terkumpul 1 miliar setelah itu baru masukkan ke akun reksadana dan keuntungannya dibagi sesuai dengan prosentasi yang dikumpulkan.

Kalau menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1995, reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.

Portofolio efek yang dimaksud di sini adalah instrumen investasi yang digunakan oleh Manager Investasi setelah menerima dana yang terkumpul dari masyarakat.

Berikut adalah target pertumbuhan investasi reksadana rata-rata per tahun yang sering dijadikan sebagai sebuah referensi dalam perhitungan perencanaan keuangan.

REKSADANA PASAR UANG : 6-7 %

REKSADANA PENDAPATAN TETAP : 8-10%

REKSADANA CAMPURAN : 10-15%

REKSADANA SAHAM : 20-25%

Perlu dicatat hasil di atas bukan pertumbuhan investasi reksadana tiap tahun tetapi pertumbuhan rata-rata dalam jangka waktu tertentu. Misalkan investasi reksadana saham pertumbuhan 20-25% itu adalah pertumbuhan rata-rata untuk investasi di atas 10 tahun.

Prinsip investasi itu adalah high return high risk, nah supaya low risk minimal pengetahuan yang harus anda pahami adalah bagaimana mengelola risiko ini dengan mengatur waktu dan tujuan investasi.

Investasi Reksadana untuk anda yang masih usia produktif di bawah 50 tahun dapat menggunakan kategori agresif dari tabel di atas.

Ternyata investasi reksadana saham itu baru boleh kita beli kalau untuk investasi jangka panjang supaya mendapatkan pertumbuhan 20-25% per tahun ?

Ya untuk jangka panjang supaya kita mampu mengurangi risiko penurunan harga dan sekali lagi ingat 20-25% itu bukan tiap tahun tetapi rata-rata pertumbuhan kalau kita investasinya di atas 10 tahun.

Bagaimana caranya kalau kita mau membeli dan investasi reksadana ?

Sekarang sangat mudah yaitu bisa secara online tinggal buka web bukalapak.com atau bareksa.com. Buat akun disana lalu setelah di verifikasi tinggal beli.

Berapa modal awal yang harus disetorkan untuk investasi reksadana ?

Sangat tergantung kepada masing-masing produk dan Manager Investasi yang mengelolahnya, saat ini Rp. 10.000 sudah bisa investasi di buka reksa di bukalapak.com dan minimal Rp. 100.000 untuk di bareksa.com.

Bagaimana mengetahui keuntungan yang kita dapatkan dari investasi reksadana ?

Tinggal lihat pada bagian menu portofolio di akun, disana kita bisa lihat pertumbuhan uang yang sudah di investasikan.

Apakah investasi reksadana itu dapat dicairkan setiap saat ?

Ya anda dapat cairkan kapan saja tetapi itu bukan prinsip investasi dimana investasi harus fokus pada tujuan misalkan untuk liburan, untuk menikah,  untuk biaya kuliah anak yang diperlukan 15 tahun ke depan dan sebagainya, maka seharusnya reksadana itu dicairkan di tahun ke-15 bukan di tahun ke 2, 5 atau 10.

Nanti apa yang menjadi bukti kepemilikan kita di reksadana ?

Untuk di bareksa.com klik pada menu transaksi kemudian klik untuk mengunduh pada tulisan Surat Keterangan Transaksi. Di bukalapak juga sama klik pada menu transaksi di situ ada Dokumen disamping tombol Lihat Detail.

Penarikannya bagaimana ?

Penarikan sangat sudah sama dengan dengan membeli tinggal di ujung jari klik jual atau klik beli pada menu portofolio.

Apakah ada biaya khusus untuk pembelian ataupun penjualan kembali investasi reksadana ?

Ada yang dikenakan biaya tetapi ada juga yang tidak tergantung kepada masing-masing kebijakan Manager Investasi tetapi kalaupun kena biaya hanya sekitar 0,5-2% dari nilai transaksi yang anda lakukan. Untuk lebih jelasnya silakan anda dapat menghubungi Manager Investasi atau agen penjual reksadana atau melalui website mereka masing-masing.

Sekarang anda sudah cukup memahami tentang investasi reksadana, sekarang mari kita buat kesimpulan mengapa investasi di reksadana ini dikatakan mudah, murah dan tanpa perlu banyak mikir.

1. Dikelola oleh manajemen profesional

Anda tidak perlu memikirkan jenis investasi apa yang menguntungkan saat ini karena semua sudah dikelola oleh Manager Investasi yang secara keilmuan memang memiliki keahlian dalam hal investasi. Anda cukup mempercayakan uang anda dikelola oleh mereka untuk mendapatkan hasil investasi yang paling optimal.

2. Diversifikasi investasi

Dalam reksadana instrumen investasi yang dikelola oleh Manager Investasi akan dibagi-bagi dalam berbagai jenis portofolio, misalkan untuk reksadana saham maka uang anda tidak dikelola di 1 portofolio saham saja tetapi puluhan saham sehingga apabila ada saham yang turun tidak selalu otomatis membuat nilai reksadana anda juga turun.

3. Transparansi informasi

Anda dapat mengetahui dan memonitor perkembangan harga nilai aktivas bersih (NAB) reksadana anda setiap hari melalui media cetak maupun media internet.

4. Likuiditas yang cukup tinggi

Anda dapat mencairkan reksadana setiap saat dan hanya perlu waktu tunggu tidak lebih dari 7 hari kerja untuk memastikan uang sudah masuk kembali ke tabungan anda.

5. Biaya rendah dan harga terjangkau

Untuk memulai investasi reksadana hanya dibutuhkan modal awal sekitar 10 ribu, 100 ribu hingga 500 ribu rupiah dan untuk pembelian rutin bulanan bahkan dapat dilakukan dengan biaya mulai dari 100 ribu per bulan. Kemudian secara biaya transaksi juga sangat rendah hanya sekitar 0,5-2% bahkan tidak sedikit Manager Investasi yang memberikan biaya secara gratis.

Selain kelebihan maka ini adalah beberapa risiko yang dapat terjadi ketika anda melakukan investasi reksadana antara lain :

1. Keuntungan tidak dijamin

Anda harus menyadari bahwa dengan investasi reksadana, tidak ada jaminan untuk mendapatkan pertumbuhan atau keuntungan yang pasti karena pertumbuhan reksadana sangat dipengaruhi oleh faktor :
  • global, regional atau perkembangan ekonomi nasional;
  • kebijakan pemerintah atau kondisi politik;
  • pergerakan suku bunga secara umum;
  • sentimen investor yang luas, dan
  • guncangan eksternal (misalnya: bencana alam , perang dan lain-lain)

2. Risiko efek

Risiko efek ini antara lain Manager Investasi keliru dalam memilih dan menempatkan obligasi atau saham dimana perusahaan penerbit obligasi tersebut mengalami gagal bayar atau perusahaan penerbit saham tersebut mengalami kesulitan likuiditas atau bahkan kebangkrutan.

3. Risiko likuiditas

Potensi risiko likuiditas ini bisa terjadi apabila para pemegang reksadana pada salah satu Manajer Investasi melakukan penarikan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Akibatnya pembayaran ke nasabah dapat menjadi tertunda atau lebih lama dari jadwal yang telah ditentukan.

4. Risiko Manager Investasi

Kinerja setiap reksadana sangat bergantung antara lain pada pengalaman, pengetahuan, keahlian, dan teknik investasi yang diterapkan oleh Manager Investasi. Setiap kekurangan dari syarat tersebut akan berdampak pada kinerja reksadana sehingga akan merugikan nasabah.

Saat ini anda sudah memahami apa itu investasi reksadana, ayo mulai melakukan investasi dari sekarang.

Comments